Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Operator jalan tol memoles rest area menjadi tempat yang menarik.
Ada toilet VIP yang mirip fasilitas hotel dengan harga terjangkau.
Pengelola rest area jalan tol menyulap bekas pabrik gula menjadi area wisata.
WANGI meruap saat pintu utama toilet di tempat istirahat atau rest area Kilometer (KM) 228A jalan tol Kanci-Pejagan, Cirebon, Jawa Barat, dibuka. Deretan wastafel tampak elegan dengan bunga anggrek putih di dalam pot, menebarkan kesan mewah. Fasilitas publik kelas naratama alias very important person (VIP) itu belum beroperasi ketika Tempo berkunjung pada Kamis, 6 April lalu. “Kami segera merilis toilet premium ini,” kata Manajer Rest Area Muri 228A Dhelina Fitryani kepada Tempo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rest area ini memakai embel-embel "Muri" karena mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia alias Muri pada Desember 2018. Muri memberikan penghargaan rest area dengan toilet terbersih dan terbanyak karena ada 308 unit toilet di sana. Toilet-toilet ini dibangun pada lima blok di pusat layanan publik seluas 4 hektare tersebut. Fasilitas lain adalah stasiun pengisian bahan bakar umum dengan jumlah dispenser terbanyak dan masjid megah yang pembangunannya menelan biaya Rp 2,9 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nah, pada masa mudik Lebaran tahun ini, pengelola menambah layanan toilet kelas naratama yang fasilitasnya seperti di hotel. Toilet ini dilengkapi kamar mandi pancuran (shower) air hangat plus sabun, sampo, sikat dan pasta gigi, serta handuk. “Cukup membayar Rp 5.000, pemudik bisa menggunakan semua fasilitas ini," ucap Dhelina. Ada 30 personel yang bergantian membersihkan toilet premium ini.
Menjelang datangnya arus mudik, perusahaan pengelola jalan tol terus berbenah. Salah satunya PT Semesta Marga Raya, pengelola jalan tol Kanci-Pejagan. Begitu pula PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Salah satu tempat istirahat jalan tol kelolaan PT Jasamarga Related Business, anak perusahaan Jasa Marga, yang membetot perhatian publik adalah rest area KM 379A jalan tol Batang-Semarang. Area rehat ini berdiri di lahan yang sangat lapang dan dilengkapi masjid besar. Di sana berderet toko atau outlet store dari merek ternama seperti Levi’s, Puma, dan Salezone. Ada juga restoran seperti Solaria.
Toilet VIP di Rest aArea KM 228A, pada 6 April 2023. Tempo/Ivansyah
Menurut Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana, perseroan memanfaatkan musim padat lalu lintas setelah pandemi Covid-19 mereda untuk menggaet merek-merek besar. Dia mengklaim peningkatan fasilitas dan pelayanan di rest area bisa memikat perusahaan papan atas. Kepada mereka, Jasa Marga menawarkan berbagai bentuk kerja sama. Selain menggunakan skema sewa lahan, tenant atau penyewa bisa menjalankan skema bagi hasil. Daya tarik lain adalah puluhan gerai usaha mikro, kecil, dan menengah. “UMKM di rest area Jasa Marga Group mencapai 70 persen dari seluruh tenant,” tuturnya pada Rabu, 12 April lalu.
Kepadatan rest area pada masa mudik Lebaran bak dua sisi mata uang bagi Jasa Marga dan pengelola jalan tol lain. Di satu sisi, kondisi ini membuka peluang mengeruk pendapatan. Pada masa mudik Lebaran 2022, saat ada 3,47 juta kendaraan yang melintasi jalan tol, pendapatan Jasa Marga terkerek 28,1 persen jika dibanding raihan pada November 2021. Itu pendapatan jalan tol tertinggi selama masa pandemi Covid-19. Sepanjang 2022, Jasa Marga membukukan laba bersih Rp 2,75 triliun, naik 70,1 persen dibanding pada 2021. Pendapatan usaha saat itu Rp 13,8 triliun, mayoritas berasal dari jalan tol sebesar Rp 12,4 triliun. Sisanya berasal dari usaha non-jalan tol atau pendapatan non-trafik jalan tol.
Tapi, di sisi lain, kepadatan kendaraan itu harus diantisipasi karena menimbulkan kerawanan. Di rest area, misalnya, Jasamarga Related Business harus menambah bilik toilet sebanyak 588 unit. Walhasil, jumlah toilet di semua area istirahat jalan tol Jasa Marga sebanyak 1.772 unit. Jasa Marga juga harus mengoperasikan indikator pengukuran kepadatan dengan rest area management system (RAMS) serta berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengatur dan mengamankan kendaraan di dalam rest area.
Jasa Marga pun meningkatkan layanan di sepanjang jalur dan gerbang jalan tol, seperti menambah sarana, peralatan, dan petugas di lapangan. Sebagai contoh, ada tambahan 31 mobil derek sehingga Jasa Marga mengoperasikan 167 unit. Ada pula tambahan perlengkapan untuk mempercepat penanganan gangguan kendaraan. Peralatan lain yang disiapkan adalah tambahan traffic cone atau rambu pembatas jalan sebanyak 4.123 unit sehingga yang tersedia menjadi 11.384 unit. Perangkat ini diperlukan saat polisi melakukan rekayasa lalu lintas. “Kami juga menyediakan sepeda motor khusus untuk layanan darurat bahan bakar minyak di jalan tol layang MBZ (Mohammed Bin Zayed),” Lisye memaparkan.
Untuk meningkatkan layanan di gerbang jalan tol, Jasa Marga menambah 651 petugas on call, termasuk personel pengarah lalu lintas. Mereka dilengkapi 42 perangkat mobile reader tambahan sehingga yang tersedia menjadi 488 unit. Perangkat teknologi lain adalah tambahan 20 unit traffic counting atau alat penghitung arus kendaraan sehingga total menjadi 44 unit. Alat ini berfungsi sebagai indikator yang akan menjadi acuan dan rekomendasi pengaturan serta rekayasa lalu lintas. Selain itu, Jasa Marga mengembangkan fitur dynamic message sign berbasis estimated time arrival yang terintegrasi dengan RAMS sehingga dapat memberikan estimasi waktu perjalanan serta kapasitas rest area.
•••
PENGERJAAN sejumlah ruas jalan bebas hambatan belum rampung. Tapi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan membuka secara fungsional 11 ruas jalan sepanjang total 222 kilometer. Sekretaris BPJT Yongki Triono menyebutkan tujuh jalan tol fungsional di Jawa dan empat di Sumatera akan beroperasi pada masa mudik Lebaran tahun ini. Sedangkan panjang jalan tol yang beroperasi mencapai 2.624 kilometer di seluruh Indonesia. “Kami akan meningkatkan kualitas dan estetika jalur tol untuk kenyamanan pengguna,” tuturnya seusai rapat bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy pada Kamis, 13 April lalu.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Industri Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 10 April lalu, Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto mengatakan sepanjang 85 kilometer jalan tol Trans Sumatera akan dibuka secara fungsional atau terbatas. Ruas jalan itu di antaranya berada di rute Indralaya-Prabumulih di Sumatera Selatan, Sigli-Banda Aceh di Aceh, serta Binjai-Langsa-Parapat-Stabat Akses Jalan Proklamasi dan Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Segmen Tebing Tinggi-Indrapura di Sumatera Utara.
Sedangkan di jalan tol Trans Jawa, Yongki menambahkan, operator jalan tol menyiapkan tiga rest area baru yang dibuka secara fungsional, yaitu di ruas KM 338A dan KM 319B Pemalang-Batang serta Jakarta-Cikampek KM 19B. Ada juga tambahan holding area atau lapangan parkir bayangan di KM 81A dan KM 81B jalan tol Cikampek-Palimanan.
Pekerja menyelesaikan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Rest Area KM 228A, 6 April 2023. Tempo/Ivansyah
Untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai, pemerintah menyediakan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di sejumlah rest area, antara lain di jalan tol Trans Jawa di KM 6B, KM 13A, KM 208B, KM 389B, KM 456B, KM 519B, KM 616B, KM 207A, KM 379A, KM 519A, KM 626A, dan KM 695A. SPKLU juga tersedia di jalan tol Jakarta-Bogor-Ciawi, yaitu di rest area KM 10A arah Bogor dan KM 21B arah Jakarta.
Khusus untuk jalan tol Jakarta-Cikampek, Jasa Marga telah melebarkan jalan dengan menambah satu lajur. Kini jalan tol utama ini menjadi empat lajur, yakni di KM 50 sampai KM 66 alias sepanjang 16 kilometer ke arah Cikampek.
Tak cuma memoles jalur mudik arah Jawa Barat dan Jawa Tengah, pengelola jalan tol juga menyiapkan infrastruktur dan perangkat tambahan untuk arus balik ke Jakarta. Di ruas Jakarta-Cikampek menuju Jakarta, Jasa Marga memperlebar jalan dengan menambah satu lajur sepanjang 11 kilometer dari KM 61 sampai KM 50. Di jalur arus balik Lebaran ini, terdapat fasilitas yang menarik, yaitu rest area KM 260B di jalan tol Pejagan-Pemalang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Lokasi ini bukan sekadar persinggahan untuk melepas lelah atau tempat membeli bensin, tapi juga destinasi wisata sejarah.
Pengelola rest area ini memanfaatkan bangunan dan lahan bekas Pabrik Gula Banjaratma atau Suikerfabriek Bandjaratma seluas 10,5 hektare, yang kini telah berstatus cagar budaya. Pabrik ini dibangun pada 1908 oleh N.V. Cultuurmaatschappij, perusahaan perkebunan yang berpusat di Amsterdam, Belanda.
Memasuki bangunan utama, deretan pelapak UMKM menyambut pengunjung dengan beragam makanan dan oleh-oleh khas Brebes dan Tegal. Tungku untuk memasak gula masih berdiri kokoh, biasa digunakan sebagai salah satu spot wisatawan berswafoto.
Supervisor Operasional Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma, Sodikin, menjelaskan bahwa perusahaan pengelola tidak mengubah bangunan asli. Justru, dia menambahkan, keaslian dan keunikan bangunan menjadi daya tarik bagi pengunjung. “Bangunan utama sebagai mal UMKM,” tuturnya. Ada sekitar 200 gerai usaha kecil atau 70 persen dari keseluruhan pelapak. Sisanya, 12 tenant, adalah brand terkenal. “Kami menampung UMKM yang terkena dampak pembangunan jalan tol,” ujar Sodikin.
Saat ini, Sodikin melanjutkan, jumlah pengunjung belum banyak. Pada hari kerja, misalnya, jumlahnya rata-rata hanya 2.500 sehari. Tapi, pada masa mudik dan balik Lebaran, terutama pada puncak kepadatan, dia memperkirakan ada 20 ribu kendaraan per hari. “Tahun ini diprediksi meningkat 35 persen,” katanya.
Pengelola Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma pun menambahkan beberapa sarana permainan anak-anak, seperti perosotan berbentuk kue donat, istana balon, mobil remote control, becak mini, mainan pasir, peralatan melukis, dan air mancur yang dinyalakan selepas magrib. Fasilitas lain adalah masjid estetik yang mampu menampung 500 anggota jemaah. Selain itu, ada sarana kesehatan lengkap dengan tiga mobil ambulans.
Jamaludin, warga Lampung, menyempatkan diri mampir ke tempat istirahat itu setelah menjemput cucunya di Salatiga, Jawa Tengah. “Lihat di YouTube, ada rest area unik, jadi penasaran mampir,” ucap pria 64 tahun ini kepada Tempo pada Kamis, 6 April lalu.
Fasilitas tambahan lain di tempat istirahat ini adalah 140 toilet, termasuk toilet kelas premium. Dengan tren penyediaan toilet bersih, bahkan dengan kualitas kelas VIP, pengelola rest area jalan tol ingin menghapus citra jorok yang melekat pada fasilitas umum ini.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Artikel ini terbit di edisi cetak dengan judul "Layanan Premium Toilet Umum"