Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Nahdliyin Ketinggalan Kereta

Hubungan Istana dan Nahdlatul Ulama merenggang karena minimnya perwakilan kaum sarungan di Kabinet Indonesia Maju. NU menolak anggapan bahwa menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa sama dengan wakil NU. Posisi wakil presiden disebut setara dengan lima menteri.

2 November 2019 | 00.00 WIB

Presiden Joko Widodo dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar  Nahdlatul Ulama di Kota Banjar, Jawa Barat, Februari 2019. ANTARA
Perbesar
Presiden Joko Widodo dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Kota Banjar, Jawa Barat, Februari 2019. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAID Aqil Siroj mengisahkan dua tokoh Nahdlatul Ulama, Mohammad Hasyim Asy’ari dan Mahrus Ali, dalam acara doa bersama “Untuk Indonesia Aman dan Damai” di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada Rabu, 30 Oktober lalu. Menurut Ketua Umum PBNU itu, saat masih hidup, Kiai Hasyim dan Kiai Mahrus menampik jabatan yang ditawarkan pemerintah.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Hussein Abri

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, lulusan Universitas Pasundan, Bandung, ini banyak meliput isu politik dan keamanan. Reportasenya ke kamp pengungsian dan tahanan ISIS di Irak dan Suriah pada 2019 dimuat sebagai laporan utama majalah Tempo bertajuk Para Pengejar Mimpi ISIS.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus