Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta — Lembaga Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Nasional (NHTSA) Amerika Serikat membuka penyelidikan baru dalam kasus airbag Takata. Penarikan atau recall terkait airbag Takata saat merupakan yang terbesar sepanjang sejarah otomotif.
Penyelidikan baru ini mencakup lebih dari 20 produsen dan 30 juta kendaraan yang dibangun antara tahun 2001 dan 2019. Produsen yang dimaksud antara lain Honda, Ford, Toyota, General Motors, Subaru, Nissan, Tesla, Ferrari, BMW, Chrysler, Porsche, dan Jaguar Land Rover.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada 2018 lalu, terungkap pula bahwa penarikan airbag ini menelan biaya total US$300 juta, sementara Volkswagen harus membayar US$42 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Investigasi baru mencakup inflator rusak yang dipasang saat kendaraan pertama kali diproduksi dan kendaraan yang dilengkapi dengan inflator baru setelah penarikan awal.
Penarikan terkait airbag Takata pertama melibatkan lebih dari 100 juta kendaraan di seluruh dunia dan 67 juta di AS. Dari 67 juta mobil yang awalnya ditarik, 50 juta telah diperbaiki. 67 juta penarikan Takata semuanya untuk airbag.
Airbag buatan Takata ini ditarik kembali karena inflator rusak yang berpotensi mengirim pecahan logam terbang ke kabin dalam kasus yang jarang terjadi.
Sebanyak 28 kematian dan lebih dari 400 cedera telah dikaitkan dengan airbag yang rusak ini. Dari kematian ini, 19 di antaranya terjadi di Amerika Serikat.
Menurut dokumen pemerintah, 30 juta kendaraan yang saat ini sedang diselidiki memiliki inflator dengan zat pengering di dalamnya. Dokumen tersebut melaporkan bahwa tidak ada laporan kasus pecahnya airbag Takata dengan bahan pengering.
HEDWIGE | CARBUZZ | WP
Baca juga: Airbag Takata Bermasalah, Honda Akan Tarik 1 Juta Mobil