Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tokyo - Toyota Motor Corp Jepang akan menghentikan produksi kendaraannya di 14 jalur perakitan di sembilan pabrik di Jepang karena gempa bumi yang melanda timur laut negara tersebut pada hari Sabtu, 13 Februari 2021.
Gempa Jepang mempengaruhi beberapa pemasok Toyota, kata juru bicara pembuat mobil, seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 16 Februari 2021.
Pabrik domestik di lima prefektur, termasuk Aichi, Iwate dan Fukuoka, akan menghentikan produksi antara Rabu dan Sabtu, beberapa selama empat hari. Pabrik memproduksi model yang bervariasi dari mobil Lexus hingga SUV Harrier.
Meski gempa bumi tidak berdampak signifikan pada pabrik Toyota, gempa itu mempengaruhi beberapa pemasok pembuat mobil, menyebabkan penundaan pasokan suku cadang, kata seorang pembicara.
Perusahaan tidak mengungkapkan jumlah kendaraan yang terkena dampak.
Gempa 7,3 skala Richter mengguncang Jepang Sabtu malam. Akibat bencana ini, negeri Sakura itu mengalami blackout.
Mengutip Aljazeera, Minggu, 14 Februari 2021, sekitar 950 ribu rumah kehilangan listrik di seluruh wilayah yang terdampak. Pemadaman listrik terkonsentrasi di timur laut Jepang, termasuk Fukushima dan prefektur sekitarnya.
Baca juga: Pasar Lesu karena Corona, Toyota Jepang Pangkas Produksi
Tidak ada kelainan yang dilaporkan di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, yang meleleh setelah bencana 2011, atau di pembangkit nuklir Kahiwazaki-Kariwa, menurut pemilik Tokyo Electric Power Company Holdings.
Gempa bumi ini menghasilkan guncangan hebat di sepanjang pantai dan terasa kuat di ibu kota, Tokyo, tetapi tidak memicu peringatan tsunami.
Badan Meteorologi Jepang menjelaskan pusat gempa berada di lepas pantai prefektur Fukushima pada kedalaman 60 kilometer.
Sementara ini baru Toyota yang melaporkan akan mengentikan produksi di beberapa jalur produksinya. Jepang memiliki sejumlah produsen otomotif global seperti Nissan, Mazda, Suzuki, dan sebagainya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini