Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Minyak kelapa biasa kita gunakan untuk memasak. Sebagian orang juga mengkonsumsi minyak kelapa secara langsung karena percaya bisa digunakan untuk diet sehat lantaran rendah kolesetrol. Benarkah demikian?
American Heart Association menerbitkan studi mereka yang menunjukkan sebanyak 82 persen lemak pada minyak kelapa adalah varietas jenuh yang berpengaruh pada risiko penyakit jantung dan stroke. Periset menemukan, tidak banyak perbedaan kadar kolestrol (LDL) antara minyak kelapa dengan mentega, lemak sapi, atau minyak kelapa sawit.
Ilustrasi minyak kelapa.
"Karena minyak kelapa dapat meningkatkan kolestrol, penyebab penyakit kardiovaskular," tulis laporan tersebut. Secara keseluruhan, American Heart Association merekomendasikan untuk mengganti minyak kelapa dengan minyak nabati tak jenuh seperti minyak zaitun dan minyak dari biji bunga matahari.
Namun demikian, bukan berarti minyak kelapa tidak bermanfaat sama sekali. Minyak kelapa memang sebaiknya dihindari untuk diet, tapi sangat baik untuk kecantikan, semisal merawat kulit dan rambut.
Minyak kelapa mengandung asam laurik, vitamin E dan K, zat besi, serta zat-zat antibakteri dan antijamur sehingga sangat baik digunakan pada kulit, kuku, gigi, dan rambut. Pilihlah minyak kelapa yang asli, organik, serta tanpa tambahan warna dan aroma.
TABLOIDBINTANG
Artikel terkait:
Minyak kelapa, Sahabat Alami Kulit dan Rambut
Mari Merasakan Manfaat Super Minyak Kelapa Murni
Minyak Kelapa, Tak Hanya untuk Memasak, Cek 4 Khasiatnya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini