Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Laga Ekstra Piala Dunia

Berbagai organisasi Islam menentang kehadiran Israel di Piala Dunia U-20. Pemerintah berupaya melobi kelompok yang kontra.

2 April 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pertemuan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama sejumlah organisasi Islam dan lembaga masyarakat terkait rencana kedatangan Timnas Israel dalam helatan Piala Dunia U20, di Gedung MUI, Jakarta, 17 Maret 2023. mui.or.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • MUI meminta pandangan dari sejumlah organisasi Islam soal kehadiran Israel di Piala Dunia U-20.

  • Menteri Muhadjir menjelaskan kepada MUI soal sejarah Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

  • Di media sosial, kelompok penentang Israel di Piala Dunia U-20 lebih dominan daripada pendukungnya.

MENGUMPULKAN sejumlah organisasi Islam dan lembaga masyarakat pada Jumat, 17 Maret lalu, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Majelis Ulama Indonesia Sudarnoto Abdul Hakim menyampaikan perkembangan kabar Piala Dunia U-20. Dalam pertemuan di Aula Buya Hamka Gedung MUI di Menteng, Jakarta Pusat, itu, Sudarnoto menyebutkan tim nasional Israel mungkin akan tetap menghadiri perhelatan tersebut.

MUI sendiri menolak kedatangan pemain Israel karena negara itu telah melanggar hak asasi manusia dan mengambil alih tanah milik warga Palestina. “Kami meminta pandangan dari para undangan,” ujar Sudarnoto menceritakan ulang pertemuan tersebut kepada Tempo, Jumat, 31 Maret lalu.

Menurut Sudarnoto, satu per satu tamu kemudian menyampaikan pendapat masing-masing. Muhyiddin Junaidi dari Lembaga Hubungan dan Kerja Sama Internasional Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan organisasinya sudah lama membantu rakyat Palestina. Misalnya memberikan bantuan kemanusiaan dan mengadakan program sanitasi hingga air bersih.

Pun Muhammadiyah kerap mengutuk serangan Israel ke wilayah Palestina. Muhyiddin memastikan Muhammadiyah menolak kesebelasan Israel berlaga di wilayah Indonesia. Ia mengklaim penolakan itu telah disampaikan Muhammadiyah sejak Israel lolos sebagai peserta Piala Dunia U-20 pada Juni tahun lalu.

Muhyiddin mengatakan semua perwakilan organisasi Islam yang hadir menolak Israel berlaga di Piala Dunia U-20. “Tidak ada dissenting opinion atau pendapat berbeda,” kata Muhyiddin.

Mereka yang hadir bersepakat untuk terus menyuarakan protes terhadap kehadiran Israel. Namun MUI memutuskan tidak mengeluarkan sikap bersama. “Untuk menunjukkan bahwa banyak organisasi Islam dan lembaga masyarakat yang beragam resistan soal keikutsertaan Israel,” ucap Sudarnoto. 

Pertemuan itu digelar sehari setelah pengurus MUI menerima pelaksana tugas Menteri Pemuda dan Olahraga, Muhadjir Effendy. Datang sore hari setelah dilantik sebagai pengganti Zainudin Amali yang mundur, Muhadjir diterima oleh antara lain Sekretaris Jenderal MUI Buya Amirsyah Tambunan, Ketua Bidang Pendidikan dan Kaderisasi Abdullah Jaidi, dan Sudarnoto.

Muhadjir, Sudarnoto melanjutkan, bercerita mengenai sejarah pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Prosesnya dimulai pada Mei 2019 dan diakhiri dengan keputusan federasi sepak bola dunia atau FIFA pada Oktober tahun yang sama. Dampak positif dari pemenangan itu, tim nasional Indonesia bisa berlaga untuk pertama kalinya di Piala Dunia U-20.

Menurut Sudarnoto, Muhadjir menyatakan pemerintah tak memperkirakan Israel lolos menjadi peserta Piala Dunia U-20. Pemerintah pun tetap harus melanjutkan persiapan menggelar pesta sepak bola itu di enam wilayah, yaitu Kota Palembang, Jakarta, Bandung, Solo (Jawa Tengah), Surabaya, dan Kabupaten Gianyar (Bali).

Dalam wawancara khusus dengan Tempo pada Sabtu, 1 April lalu, Muhadjir yang juga Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan membenarkan kabar kedatangannya ke kantor MUI. Ia mengaku menjelaskan berbagai alternatif soal kehadiran Israel. Misalnya tim nasional Israel bertanding di Singapura.

Muhadjir merasa perlu memberikan penjelasan kepada organisasi Islam soal latar belakang penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Ia tak mempersoalkan penolakan dari lembaga-lembaga keislaman itu. “Setidaknya kami sudah memberi penjelasan,” katanya. 

Menurut Muhadjir, pemerintah telah memperkirakan gelombang penolakan akan terus membesar. Senyampang dengan itu, muncul pula isu bahwa pemerintah melanggar konstitusi dengan membiarkan Israel datang ke Indonesia. Pelanggaran terhadap Undang-Undang Dasar 1945 bisa membuat Presiden Joko Widodo dimakzulkan. “Saya sebagai pembantu Presiden harus menjaga jangan sampai itu terjadi,” ujarnya.

•••

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RESISTANSI terhadap kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 muncul dari berbagai kalangan. Selain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera menyuarakan penolakan. Wakil Ketua Komisi Olahraga Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PKS, Abdul Fikri Faqih, mengatakan instruksi penolakan salah satunya datang dari Wakil Ketua Majelis Syura Hidayat Nur Wahid.

Adapun Hidayat mengatakan isu soal Palestina dan Israel digaungkan partainya sejak berdiri pada 1998. Karena itu, keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20 menjadi alarm bagi kader partainya. “Ini common sense aja untuk kader PKS,” kata Hidayat, yang juga Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, kepada Tempo, Jumat, 31 Maret lalu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hidayat Nur Wahid. Dok. Tempo/Dhemas Reviyanto Atmodjo

PKS mengerahkan anggotanya di DPR untuk menyuarakan penolakan. Bukan hanya mereka yang duduk di Komisi Olahraga, anggota Dewan yang bertugas di Komisi Luar Negeri, Komisi Hukum, dan Badan Kerja Sama Antar-Parlemen juga nyaring menolak kehadiran Israel. Mereka pun gencar bersuara di media sosial.

Lembaga penganalisis percakapan di media sosial, Drone Emprit, mencatat akun Twitter Fraksi PKS, @FPKSDPRRI, termasuk yang paling banyak bersuara di media sosial. Dalam percakapan di Twitter sepanjang 21-28 Maret lalu, akun itu masuk daftar empat besar akun yang ditanggapi oleh netizen, yaitu 835 kali.

Adapun peringkat pertama ditempati akun @MCAOps milik Muslim Cyber Army, yang memiliki 218 ribu pengikut. Percakapan di akun itu direspons oleh 2.159 akun lain. Drone Emprit juga mencatat percakapan di media sosial didominasi kubu penolak kehadiran Israel, yaitu sekitar 50 persen. Hanya 20 persen yang mendukung keikutsertaan Israel, sisanya netral.

Di media sosial, mereka yang menolak kehadiran Israel diserang kubu pendukung. Salah satunya Haris Pratama, yang memimpin salah satu kubu kepengurusan Komite Nasional Pemuda Indonesia. Setelah menyuarakan penolakan terhadap Israel, Haris dihujani caci maki. “Dulu saya pernah mengkritik PSSI, tapi serangannya tak semasif ini,” ujarnya.

Mereka yang mendukung kehadiran Israel pun ikut bersuara di Twitter. Menjelang pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA, mereka memunculkan tagar #KamibersamaET. Yang dimaksud ET adalah Erick Thohir, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Erick pergi ke Qatar untuk bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino. 

Dukungan terhadap keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20 juga disampaikan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyatakan kedatangan tim nasional Israel tak akan merugikan Palestina. “Justru dengan berlaga di Piala Dunia, kita punya posisi moral untuk mengartikulasikan arah dari solusi Palestina,” kata Yahya.

Adapun Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali mengatakan pro dan kontra kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 merupakan hal biasa. “Pasti ada yang mendukung dan menolak, itu alamiah,” ucap Zainudin. Egy Adyatama, Francisca Christy Rosana

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Hussein Abri Dongoran

Hussein Abri Dongoran

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, lulusan Universitas Pasundan, Bandung, ini banyak meliput isu politik dan keamanan. Reportasenya ke kamp pengungsian dan tahanan ISIS di Irak dan Suriah pada 2019 dimuat sebagai laporan utama majalah Tempo bertajuk Para Pengejar Mimpi ISIS.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus