Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengumandangkan kampanye 3M untuk mencegah penularan Covid-19 di pubblik. Bagaimana mencegah penularan di dalam mobil?
3M adalah Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak/Menghindari kerumunan. Sedangkan di dalam mobil tidak dijelaskan teknisnya, apakah harus membuka kaca jenderal.
Sebuah studi baru dari Brown University, Rhode Island, Inggris, berupaya menjawab pertanyaan itu.
Dengan menggunakan simulasi dinamika fluida komputasi yang kompleks, kuartet Varghese Mathai, Asimanshu Das, Jeffrey Bailey, dan Kenneth Breuer mempelajari bagaimana aerosol (partikel padat di udara) yang kita irup bergerak di sekitar kabin mobil.
Baca: Suzuki India Hadirkan Aksesoris Mobil Cegah Penularan Covid-19
Mereka juga meneliti bagaimana aliran aerosol berubah dengan berbagai jendela terbuka dan turun.
Hasil peneltian mereka sangat menarik. Tetapi singkatnya, pengguna mobil bisa membuka jendela jika ingin mencegah tertular virus Corona.
Mobil yang digunakan dalam simulasi adalah Toyota Prius. Penumpangnya duduk secara diagonal satu sama lain, seperti pengaturan umum di taksi dan tumpangan.
Kemungkinan hasil penelitian bisa diadopsi untuk mobil seukuran dan tidak berlaku untuk mobil, truk, atau van yang lebih besar atau lebih kecil.
Tim peneliti menemukan, membuka jendela yang letaknya berlawanan dari setiap penumpang dapat menciptakan aliran yang secara drastis mengurangi pengumpulan aerosol di kabin mobil.
Menurut New York Times, mereka juga menemukan bahwa membuka jendela mobil, bahkan setengahnya, bisa sangat membantu. Tapi ini hanya memecahkan masalah sedikit saja sebab tidak menghasilkan aliran udara yang cukup.
Hasil penelitian pencegahan Covid-19 di dalam kabin mobil layak dibaca lebih detil dan tentunya dicoba dilakukan.
AUTOBLOG
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini