HANYA beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Timur, Kamis pekan lalu, sebuah pesawat perintis milik Dirgantara Air Service tiba-tiba menukik dan jatuh di sebuah tambak udang, satu setengah kilometer dari bandara. Enam penumpang dan pilot Kapten M. Yusuf tewas, sedangkan tiga lainnya luka cukup serius.
Jatuhnya pesawat yang melayani rute Tarakan-Long Bawan itu diperkirakan akibat kerusakan mesin. Karena itu, pilot sempat melaporkan niatnya untuk kembali ke Tarakan.
Zainuddin, Kepala Bandara Juwata Tarakan, belum bisa memastikan penyebab jatuhnya pesawat itu. "Kami mesti melakukan penelitian penyebab jatuhnya pesawat," katanya. Sementara itu, menurut Ramli, perwakilan Dirgantara Kalimantan Timur, pesawat dalam kondisi bagus saat tinggal landas menuju Long Bawan, Nunukan. Cuaca di sekitar Tarakan pun baik, sehingga dia pun belum bisa memperkirakan penyebab jatuhnya pesawat itu.
Ini adalah kecelakaan pesawat kedua di Kalimantan Timur dalam enam bulan terakhir. Pada 16 Juli lalu pesawat jenis sama dan dikelola Borneo Air Transport dengan tujuan Long Bawan menabrak bukit. Sembilan penumpangnya meninggal dunia dan satu orang selamat.
Tjandra Dewi, Tempo News Room
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini