Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Bagaimana Anies Baswedan Mempertahankan PKS dalam Koalisi Perubahan

PKS hampir pasti bertahan di koalisi Anies Baswedan. Pengurus di Jawa Barat bersuara keras atas pencalonan Muhaimin Iskandar.

10 September 2023 | 00.00 WIB

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyampaikan keterangan pers Koalisi Pilpres 2024, di kantor DPP PKS, Jakarta, 2 September 2023. Tempo/Febri Angga Palguna
Perbesar
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyampaikan keterangan pers Koalisi Pilpres 2024, di kantor DPP PKS, Jakarta, 2 September 2023. Tempo/Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUA kali sudah Partai Keadilan Sejahtera absen dari kegiatan Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Ketika Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar berdeklarasi sebagai calon presiden-wakil presiden pada Sabtu, 2 September lalu, tak ada perwakilan PKS hadir. Begitu pun saat koalisi Anies, Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa, membahas strategi pemenangan empat hari kemudian, petinggi PKS tak datang.

PKS sebenarnya diundang dalam rapat bersama NasDem dan PKB yang digelar di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat. Ketua PKS Ahmad Mabruri bercerita, partainya memutuskan tak hadir karena menunggu keputusan musyawarah majelis syura. “Kami perlu membahas dan memutuskan di forum resmi partai,” kata Mabruri di Jakarta Selatan, Rabu, 6 September lalu.

Bagi PKS, musyawarah majelis syura adalah forum resmi partai untuk mengambil keputusan strategis. Mendukung Anies sebagai calon presiden, PKS telah memutuskannya dalam rapat majelis syura yang digelar pada awal Februari lalu di kantor partai di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Namun partai belum mengambil sikap soal terpilihnya Muhaimin Iskandar.

Saat deklarasi Anies-Muhaimin di Hotel Majapahit, Surabaya, Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi sudah tiba di Kota Pahlawan bersama rombongan NasDem. Dua petinggi NasDem dan seorang pejabat PKS bercerita, Aboe Bakar menumpang pesawat yang disewa NasDem ke Surabaya.

Setiba di Bandar Udara Juanda, Aboe Bakar sempat bercengkerama dan berfoto dengan petinggi NasDem. Namun Presiden PKS Ahmad Syaikhu menginstruksikan Aboe Bakar agar tak muncul dalam deklarasi Anies-Muhaimin. Hingga Sabtu, 9 September lalu, Aboe Bakar tak menanggapi panggilan telepon dan pesan permintaan konfirmasi yang dikirim ke nomor pribadinya.

Anggota Tim Delapan Anies dari PKS, Al Muzzammil Yusuf, menyebutkan absennya PKS dalam acara deklarasi Anies-Muhaimin tak mengurangi kelancaran kegiatan. “Kami menyambut baik bergabungnya PKB,” ujar Muzzammil.

Baca: Lobi Rahasia Anies-Muhaimin

Terpilihnya Muhaimin mendapat beragam respons dari kader PKS. Ketua PKS Ahmad Mabruri menerima banyak pertanyaan dari pengurus di daerah, khususnya Jawa Barat. Tak hanya mempertanyakan alasan berkoalisi dengan PKB, para kader juga mengomentari sepak terjang Muhaimin. “Ada beberapa titik di Jawa Barat yang masih cukup keras menyikapi pemilihan Pak Muhaimin,” tuturnya.

Muhaimin tengah menghadapi kasus korupsi proyek sistem proteksi di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2012. Ia menjabat Menteri Tenaga Kerja ketika program itu diadakan. Pada Kamis, 7 September lalu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu diperiksa sebagai saksi di Komisi Pemberantasan Korupsi. Muhaimin menyatakan siap membantu komisi antirasuah membongkar perkara itu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Francisca Christy Rosana, Abdul Manan, Jamal A. Nashr dari Semarang dan Hanaa Septiana dari Surabaya berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Satu Kongsi Beda Ideologi"

Raymundus Rikang

Menjadi jurnalis Tempo sejak April 2014 dan kini sebagai Redaktur Pelaksana Desk Wawancara dan Investigasi. Bagian dari tim penulis artikel “Hanya Api Semata Api” yang meraih penghargaan Adinegoro 2020. Alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta bidang kajian media dan jurnalisme. Mengikuti International Visitor Leadership Program (IVLP) "Edward R. Murrow Program for Journalists" dari US Department of State pada 2018 di Amerika Serikat untuk belajar soal demokrasi dan kebebasan informasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus