Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aparat Kepolisian dari Polsek Cisauk berjaga 24 jam di Kampung Poncol, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan setelah insiden pengeroyokan terhadap mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (Unpam) saat melakukan doa rosario di salah satu rumah kontrakan di wilayah itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polres Tangerang Selatan telah menetapkan empat orang tersangka dalam kasus pengeroyokan tersebut. Mereka ditahan atas dugaan tindak pidana pengeroyokan, penganiayaan hingga melanggar undang-undang darurat soal senjata tajam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah seorang ketua rukun tetangga (RT) D menjadi salah satu tersangka, adapun 3 lainnya adalah warga sekitar yang turut ada saat kejadian berlangsung pada 5 Mei 2024 lalu.
Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya mengatakan pihaknya tetap berjaga setelah kejadian tersebut terjadi meski kondisi saat ini lebih kondusif.
"Sampai tadi pagi saya masih pimpin apel, kami masih menjaga lokasi sekitar selama 24 jam," kata dia pada TEMPO, Kamis 9 Mei 2024.
Dhady mengatakan warga juga sudah menerima kasus tersebut dengan lapang dada.
"Jadi semua pihak, RW, pemuda dan Karang Taruna sudah menyatakan untuk bisa menjaga kondusif. Yang berlalu hanya kesalahpahaman saja," ujarnya.
Kapolsek berharap semua pihak bisa berdampingan dan saling menjaga satu sama lain.
"Semua bisa hidup rukun, semua bisa hidup berdampingan dan saya yakin sekarang tidak akan ada persoalan lagi, pihak mahasiswa juga sudah bisa tenang dalam beribadah," ujarnya.
Sementara itu Elan salah seorang mahasiswa yang juga menempati rumah kontrakan tersebut mengatakan hal serupa. Kata dia saat ini kondisi sudah aman terkendali.
"Kita sudah aman dan bisa beraktivitas seperti biasa," ujarnya.
Dirinya mengatakan jika saat ini warga dan mahasiswa bisa hidup berdampingan. Apalagi warga dan tokoh ulama sudah sepakat dan menyatakan sikap untuk bisa hidup berdampingan usai insiden pengeroyokan mahasiswi Universitas Pamulang.
"Semoga tidak akan ada lagi kejadian serupa dan ini menjadi pembelajaran buat kita," ujarnya.
Dirinya mengaku tidak akan pindah dari rumah kontrakan yang ditempati saat ini. "Kami tetap disini dan tidak akan pindah karena memang sudah aman," ujarnya.