Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polri turun tangan membantu pencarian pesawat hilang kontak di Kalimantan Utara (Kaltara) milik maskapai Smart Air. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan sejumlah personel kepolisian sudah dikerahkan untuk mencari pesawat kargo yang hilang komunikasi (lost contact) itu.
"Menurut informasi dari Kapolres Nunukan, anggota Polsek Krayan Selatan sudah diberangkatkan pada Jumat siang untuk melakukan pencarian ke lokasi diduga pesawat terbang Smart Air terjatuh," kata Trunoyudo di Jakarta, Sabtu 9 Maret 2024, seperti dikutip dari Antara.
Pesawat kargo milik PT Smart Aviation, tipe PC 6 (Pilatus Porter) Registrasi PK-SNE itu dilaporkan hilang kontak ketika menempuh rute Tarakan-Binuang. Pesawat hilang komunikasi setelah takeoff dari Tarakan pukul 08.25 Wita. Seharusnya pesawat itu mendarat di Binuang pukul 09.25 Wita.
Hingga Sabru pagi, pesawat yang mengangkut kargo perintis APBN itu belum diketahui posisinya.
Trunoyudo mengatakan, berdasarkan laporan dari Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Pol. Budi Rachmat, petugas yang diberangkatkan ke lokasi diduga pesawat hilang itu belum menemukan informasi apa pun.
"Sampai detik ini belum ada laporan sehubungan jaringan sinyal telepon seluler terbatas," ujarnya.
Upaya pencarian pesawat Smart Air yang hilang kontak itu sudah dilakukan oleh Tim Basarnas Tarakan sejak Jumat siang. Tim ini berkoordinasi dengan Airnav, bandara, MAF, Polri, dan instansi terkait lainnya.
Tim pencarian terdiri dari 66 personel gabungan, yaitu 20 personel TNI, 10 personel Polres Malinau, 10 personel Brimob, 10 personel BPBD, dan enam personel SAR. Pencarian juga dilakukan menggunakan pesawat Smart PK SNG, pesawat Susi Air, heli Bell 412.
Pencarian menggunakan helikopter dipimpin oleh Tim Basarnas melalui rute penerbangan pesawat Smart Air itu.
Dari laporan Kabid Humas Polda Kaltara, pencarian pesawat jatuh itu mengalami kendala kondisi cuaca berkabut dan jarak pandang terbatas.
Berdasarkan informasi Basarnas, pesawat Smart Air yang hilang kontak itu memiliki dua awak, yaitu pilot Kapten M. Yusuf dan seorang Engineer on Board (EOB) Deni S. Pesawat Smart Air itu membawa muatan kargo berbobot 583 kilogram.
Trunoyudo mengatakan operasi pencarian pesawat jatuh itu dihentikan sementara pada Jumat petang. "Tim Basarnas beserta helikopter bermalam di Bandara Robert Atty Blessing, Malinau Provinsi Kaltara," ujarnya.
Rapat koordinasi rencana pencarian lokasi pesawat PT Smart Aviation yang diduga jatuh itu dilakukan pada Jumat malam pukul 19.00 Wita. Operasi pencarian dilanjutkan pagi ini mulai pukul 08.30 Wita.
Pencarian dilanjutkan oleh tim gabungan dari TNI AD, Polres Malinau, BPBD Malinau dan Basarnas Kota Tarakan menggunakan helikopter jenis Bell /412 EPI/HA/5224 bantuan kendali operasi (BKO) dari Koops Pamwiltas Darat RI/MLY dari TNI AD.
Menurut Trunoyudo, sekitar pukul 13.30 Wita, tim KNKT Jakarta tiba di Bandara Malinau untuk melakukan koordinasi. "Di Bandara Malinau dibuat posko darurat yang diawaki personel gabungan Basarnas, BPBD Kabupaten Malinau, Polres Malinau, Kodim 0910 Malinau," kata Trunoyudo.
Pilihan Editor: 1 Ton Milk Bun After You asal Thailand Dimusnahkan, Hasil Sitaan Barang Bawaan Jastip di Bandara Soekarno-Hatta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini