Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Praha yang berdarah

22 remaja inggris dipimpin bill morgan yang sedang mengunjungi cekoslovakia, menyaksikan bagaimana tentara uni soviet menyerbu praha, cekoslovakia. mereka sempat membuat foto-foto invasi uni soviet.

3 September 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUA puluh Agustus 1968. Dua puluh dua remaja Inggris meletup dalam pesta ingar-bingar. Klub dari Willesborough, Kent, yang sedang mengunjungi Cekoslovakia itu digembalakan oleh Bill Morgan, staf Departemen Pertahanan Inggris. Mereka mabuk kegembiraan, tetapi tidak lama. Memasuki pukul 02. 00 dinihari, Morgan mulai mengendus ketidakberesan. Tatkala terdengar suara pesawat udara meraung rendah di atas Praha, ia yakin sesuatu bakal terjadi. "Dari jendela hotelku," kata Morgan mengenang, kini berusia 67 tahun dan masih mengurusi klub remaja, "aku bisa mendengar suara kendaraan berat mendekat, dan beberapa menit kemudian tampak tank lapis baja bersama truk pengangkut pasukan lewat di jalan bawah. Pusat kota terang-benderang dan yang menakutkan, aku melihat bahwa tentara-tentara di bawah sana adalah orang Rusia. Banyak di antara mereka yang duduk di atas tank, menyandang senapan siap tembak." Morgan kenal betul lambang resimen itu. Ia sadar pasukan Soviet telah mendapat perintah untuk sungguh-sungguh bertempur. Lalu ia kumpulkan anak-anak asuhannya. Mengingatkan agar semua jangan meninggalkan hotel. Tergopoh-gopoh ia tarik kembali seorang remaja putra yang tinggal pada keluarga Ceko di pinggiran Praha, supaya bergabung kembali ke dalam kelompok. "Para petugas hotel amat terpukul dan para wanita berteriak menangis," kata Morgan lebih lanjut. "di luar nampak orang berkumpul, berkelompok-kelompok. Sebagian dari mereka membawa radio transistor yang diparkir dekat kuping. "Sementara itu, telah berlangsung tembakan-tembakan di berbagai sudut kota. Makin lama makin gencar. Di sela-selanya terdengar seperti bunyi tembakan tank." Dari kerumunan orang di luar, mereka yang berpesta itu tahu: pertempuran telah terjadi di studio radio Praha, tak jauh dari hotel. Tank-tank telah bergerak menuju pemancar radio, dihadang ratusan orang Ceko yang berjajar membentuk tameng manusia. Bis dan mobil-mobil digulingkan untuk memperkuat barikade itu. Tapi dinding manusia itu sebentar saja jebol. Setelah sempat memuntahkan pelurunya ke atas kepala, tank-tank itu mulai menembak langsung ke arah orang-orang Ceko. Yang tewas dan luka berjatuhan. "Tentara Rusia mencoba menggertak kerumunan orang yang hendak melakukan demonstrasi itu dengan menembak ke atas kepala mereka. Tapi banyak yang luka atau tewas karena peluru nyasar juga karena tentara itu keliru menembak terlalu rendah," kata Morgan. Para demonstran pun mulai membalas. Mereka melontarkan bom-bom molotov. Terdengar ledakan, disusul kobaran api melumat tank dan kendaraan lapis baja. Orang-orang Rusia ikut tewas dan luka. Kerusuhan yang sama meledak di Wenceslas Square Praha, Braffslawa, dan kota-kota lainnya. Tapi kerusuhan itu tidak mengecutkan remaja Inggris yang sedang berpesta itu. Mengabaikan risiko mereka keluar hotel, turun ke jalan dan main jepret. Gambar-gambar bagaimana tentara Rusia yang sedang berusaha menindas perlawanan dan protes orang Ceko yang marah itu dapat diabadikan. Morgan sendiri pun sempat membidik drama itu dengan kamera 8 mm dan film berwarna. Hingga kini tak satu pun dari rekaman peristiwa tentara Rusia di Cekoslovakia itu yang sempat direproduksi. Waktu para remaja itu berjalan menembus Praha, orang-orang Ceko datang memberikan pamflet politik, dan meminta agar apa yang mereka saksikan dituturkan kelak, bila mereka pulang. "Sekarang kamu tahu siapa saudara kami itu dan bagaimana ulahnya. Bila kamu balik ke Inggris nanti, kamu harus menceritakan semuanya -- bawalah foto sebanyak-banyaknya." "Sejumlah anak lelaki langsung mencoba memenuhi pesan itu, tapi bukan tanpa kesulitan," kata Doris Davis -- seorang tua yang hadir di pesta. "Habis tentara Rusia lantas merampasi kamera untuk menghancurkan filmnya," sambut Brian Lipscombe -- waktu itu masih ingusan dan kini insinyur bangunan dari Benenden, Kent. Kendati sulit, hari pertama invasi tentara Rusia itu dapat diabadikan dalam foto-foto berwarna. Graham Sutherland -- saat itu berusia 18 tahun, kini seorang wiraswastawan -- menyelusup ke seluruh penjuru Praha. Dia mengantungi banyak jepretan -- di antaranya potretnya sendiri berpose di depan tank yang mengangkut persenjataan berat Rusia. Ini bukti yang tak terbantah bahwa ia sudah menjadi saksi mata peristiwa itu. "Padahal, Graham sudah diingatkan untuk tidak pergi sendiri keluar, tapi ia memang bandel," kata Morgan. "Dia membuat sejumlah potret yang bagus-bagus, di antaranya ada yang dibuat begitu dekat pada kejadian." Menurut Morgan, sebenarnya tidak semua tentara Rusia itu menjalankan tugasnya dengan senang. Dia bersua dengan seorang prajurit Rusia yang baru berumur 19 tahun. Ketika orang-orang menanyakan padanya, mengapa mereka menyerbu Cekoslovakia, air matanya berlinang. "Kami kasihan padanya," kata Morgan. "Di mana-mana ada slogan, Pulanglah Orang Rusia." Linda Moseley, baru 16 tahun waktu itu, memberi kesaksian: "Kami pergi ke Wenceslas Square, tempat segalanya, terjadi. Peluru-peluru Rusia menghantam pilar dan patung-patung yang cantik. Sebuah tembakan begitu dekatnya, sehingga kami dipaksa berlarian." Pamela Manklow, teman Linda, malah sempat berbincang dengan tentara Soviet. Menurut Pamela umumnya para serdadu itu berusia 17-18 tahun. "Mereka bilang tak tahu-menahu mengapa datang ke Cekoslovakia, dan tidak ingin berada di sana," kata Pamela. Tembakan terus terdengar sepanjang malam dan hari-hari berikutnya. Morgan lalu memutuskan segera meninggalkan Praha. Untuk itu harus dicari kereta api yang menuju ke Barat. Baru tiga hari kemudian, setelah serbuan dadakan itu, rombongan Inggris itu berhasil mencapai Cheb stasiun di perbatasan Ceko. Sejak itu, anggota kelompok tersebut secara berkala bertemu setiap dua tahun sekali. Mereka melihat kembali foto-foto perjalanan mereka, memasuki sebuah sejarah yang berdarah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus