Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengumumkan bahwa produksi Isuzu Panther dihentikan. Hal tersebut disampaikan pada konferensi pers secara virtual pada Rabu, 10 Februari 2021.
Meski produksi dihentikan, IAMI menjamin ketersediaan suku cadang Isuzu Panther hingga delapan tahun ke depan.
Marketing Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Attias Asril, menyampaikan bahwa pengguna Isuzu Panther di Indonesia tidak perlu khawatir mengenai kelangsungan perawatan. “Karena Isuzu Indonesia akan tetap melayaninya,” ujar dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mobil diesel legendaris ini berhenti diproduksi seiring berlakunya standar emisi Euro 4 untuk kendaraan diesel di Indonesia. Mobil dari merek asal Jepang itu dikenal tangguh dan iri bahan bakar bensin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Panther hadir di Indonesia sejak 1991, mengisi segmen minibus dan pikap. Model ini menjadi rival berat bagi Toyota Kijang pada tahun 1990-an.
Baca juga: Isuzu mu-X dan D-Max Terbaru Masuk Indonesia Tahun Ini
Pada generasi awal, Panther hadir dengan mesin diesel berkapasitas 2.300 cc. Saat itu Panther tersedia dalam beberapa varian seperti Royale pada era 1990-an, LS, Touring dan Grand Touring, serta pikap Isuzu Panther.
Pada pertengahan 90-an, silinder mesin produk Panther ditingkatkan menjadi 2.500 cc. Dengan tambahan perubahan model yang minim dari versi sebelumnya.
Pada awal 2000-an, Isuzu menghadirkan transformasi pada model Panther, baik eksterior maupun interior. Ada juga dengan pilihan transmisi otomatis 4 kecepatan.
Dan pada pertengahan dekade itu, Isuzu kemudian memroduksi Panther generasi terakhir. Bagian eksterior dan interiornya diubah, tapi tidak begitu banyak jika dibandingkan generasi sebelumnya.
Dilengkapi dengan mesin berstandar Euro 2, dan menjadi versi terakhir dari Panther. Namun, Panther generasi terakhir ini mengalami dua kali facelift atau ubahan minor pada modelnya.
Selain itu, kendaraan roda empat ini juga pernah diekspor ke negara lain. Produk ini terakhir kali diekspor ke Filipina dengan nama lain Crosswind. Ekspor itu pun dihentikan pada September 2017 menyusul penerapan standar emisi Euro 4 di Filipina sejak 2018.
Hingga dihentikannya produksinya kemarin, Panther hanya diproduksi dan dipasarkan di Indonesia. Terakhir, produk ini dipasarkan dalam sejumlah varian yaitu LS, LV, LM dan Grand Touring.
Selama tiga dekade mengaspal di Indonesia, total penjualan Isuzu Panther mencapai 433.117 unit di Indonesia, termasuk minibus dan pikap.
M KHORY ALFARIZI | WP | BISNIS