Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan program penanaman tumbuhan lidah mertua (Sansevieria trifasciata) bukan satu-satunya upaya pemerintah dalam menekan polusi udara di ibu kota.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Apakah ini (upaya) satu-satunya? Tidak. Ini bagian dari usaha kita," kata Anies saat ditemui di DPRD DKI Jakarta, Senin, 22 Juli 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anies mengatakan rencana penanaman lidah mertua tersebut merupakan salah satu rekomendasi ke Dinas Kehutanan DKI soal tanaman yang bisa menekan pencemaran udara. Ia pun belum bisa merinci lebih lanjut soal program itu. "Untuk teknisnya ke dinas," ujarnya.
Saat ini, Pemerintah DKI Jakarta tengah melelang pengadaan dalam jumlah besar tanaman lidah mertua. Tanaman itu akan ditanam di atap-atap gedung perkantoran di Ibu Kota sebagai salah satu cara mengurangi polusi udara.
"Sudah ada proses lelang dan saat ini sedang masuk masa sanggah. Mudah-mudahan akhir Juli sudah bisa mulai pelaksanaan di lapangan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Darjamuni pada Jumat, 19 Juli 2019.
Darjamuni menerangkan bahwa rencananya penanaman pertama dilakukan di atap kantor dinas yang dipimpinnya sebagai percontohan. Selanjutnya penanaman diperluas ke kantor-kantor suku dinas dan wali kota di DKI Jakarta.
Darjamuni tak merinci anggaran yang disiapkan untuk proyek lidah mertua ini.
Selain lidah mertua, Dinas KPKP DKI Jakarta merencanakan sistem tanam hidroponik di beberapa kantor instansi pemerintahan dengan konsep taman dinding atau wall garden.