Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Puting Beliung di Gunung Sindur: Atap Puluhan Rumah Koyak, Gerobak Pedagang Terempas

Cerita warga dan pedagang akan kengerian puting beliung yang terjadi. Diawali dengan awan hitam, diakhiri hujan lebat.

8 Januari 2024 | 19.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bogor - Atap puluhan rumah di Kompleks Perumahan Bukit Dago, Desa Rawa Kalong, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, dikoyak puting beliung pada Minggu siang, 7 Januari 2024. Pemandangan yang terlihat hari ini, Senin 8 Januari 2024, sejumlah pohon juga patah dan bertumbangan di dalam perumahan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah seorang warga, Taufik Mulyadin, mengungkap kalau amuk puting beliung itu terjadi hanya sekitar tiga menit, berdasarkan rekaman kamera CCTV yang ada. "Kejadian sekitar jam 13.38 kalau di dalam sini," ujarnya saat dijumpai di kediamannya, Senin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Taufik menceritakan, saat kejadian, dirinya tengah berada di rumah. Dia menyatakan sempat tidak menyadari adanya angin kencang yang merusak tersebut. Menurut perkiraannya, ada sedikitnya 50 rumah di kompleks itu yang terdampak karena atapnya koyak dan genting-nya berjatuhan.

Dari jumlah itu, kata Taufik, ada 20-an rumah terdampak cukup parah. "Barang di depan rumah saya juga pada terbang," katanya.  

Beruntung akibat kejadian ini tidak terdapat korban jiwa. Termasuk dampak dari puluhan pohon di lingkungan itu yang juga terlihat patah dan tumbang. Hingga Senin siang, beberapa terlihat belum dievakuasi. 

"Pohon yang gede di situ juga kecabut sampai akar-akarnya," ujarnya menunjukkan. Ditambahkannya lagi, "Di Rawa Kalong memang wilayah kami yang paling terdampak." 

Taufik mengungkap, belum ada reaksi segera dari pemerintah daerah setempat di lokasi. Bantuan berupa pemasangan terpal sementara di atap rumah-rumah yang terdampak disebutnya datang dari pengembang perumahan itu. 

Perumahan, Gedung BRIN, dan Gerobak Pedagang 

Kengerian atas bencana amuk angin yang terjadi sekalipun singkat juga diungkap Doni, seorang pedagang di luar Kompleks Perumahan Bukit Dago. Lokasinya berada pada Ahad lalu adalah di tepi jalan di muka Gedung Pusat Arsip BRIN.

Seperti diketahui, gedung itu juga terdampak puting beliung. Tampak sebagian dinding kaca di belakang gedung rontok menelanjangi ruang kerja yang ada di dalamnya, dan merusak sebagian arsip yang ada.

Kaca gedung BRIN di Gunung Sindur Kabupaten Bogor, hancur akibat puting beliung yang melanda kawasan itu, Minggu, 7 Januari 2024. Dok: Istimewa

Menurut Doni, puting beliung diawali dengan awan hitam menggelayut di atas kawasan itu. "Hitam banget, saya kira mau hujan," katanya, Senin.  

Saat itu, kata Doni, dirinya yang tengah berdagang sempat panik. Apalagi pusaran angin terdengar olehnya berdentum kencang dan membuatnya ketakutan. 

"Dua gerobak saya sempat terbang. Dagangan saya juga banyak yang hilang enggak tahu ke mana," katanya. 

Doni mengungkapkan, saat kejadian tersebut, pengendara sepeda motor banyak yang menghentikan lajunya dan kekacauan terjadi di jalan. Terlihat juga olehnya, banyak atap rumah warga dan pohon tumbang. 

"Banyak yang teriak-teriak tapi alhamdulillah enggak ada korban jiwa," ujarnya yang berharap bencana tak terulang. "Bener-bener serem," kata Doni lagi.  

 

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus