Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan masuknya pendatang ke Ibu Kota menjadi salah satu penyebab meningkatnya rasio gini ketimpangan. Tingkat kemisikinan Jakarta pada Maret 2023 mengalami penurunan 0,09 persen poin dibandingkan Maret 2020 sebesar 4,53 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Mungkin ada pendatang yang baru berproses mencari kerja, tetapi sekali lagi Pemda DKI menahan supaya garis kemiskinan bisa kita tahan dan kita bantu kehidupan,” kata Heru Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 18 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik atau BPS DKI yang dirilis pada Senin, 17 Juli, angka ketimpangan pada periode Maret 2023 sebesar 0,431 atau naik 0,019 persen poin dibandingkan kondisi September 2022.
Artinya, gap antara pendapatan penduduk pada kelas bawah dan kelas atas justru semakin tinggi. Namun Pemerintah Provinsi DKI berupaya menjaga batas bawah kemiskinan.
“Pemda menjaga batas kemiskinan supaya tidak masuk lebih dalam lagi. Jaga dengan jaminan sosial. Itu kita tahan di sana,” ujar Heru.
Menurutnya, peningkatan gini ratio ketimpangan ini dinilai lumrah dan wajar. “Ya setiap kota juga pasti ada, tentunya tidak hanya Pemda DKI sendiri, pemerintah pusat tentunya juga harus membantu. Setiap kota daerah pasti ada itu,” kata Heru Budi.