Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Satu dari Tiga Buaya di Sungai Cileungsi Berhasil Ditangkap

Tim pencarian buaya di Sungai Cileungsi melibatkan Perbakin Kabupaten Bogor.

7 Oktober 2018 | 12.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah warga memanfaatkan aliran Sungai Cileungsi untuk mencuci pakaian dan mandi di Desa Gunung Sari, Citeureup, Kabupaten Bogor, 18 September 2017. Warga desa menggunakan air Sungai Cileungsi untuk mencuci pakaian dan mandi karena sumur mereka mengering. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bogor – Tim gabungan dari Perbakin Kabupaten Bogor, Forum Komunikasi Polisi dan Masyarakat, serta Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas berhasil menangkap satu buaya dari Sungai Cileungsi. Evakuasi dilakukan pada Sabtu malam 6 Oktober 2018.

Baca:
Disebut Penunggu Sungai Cileungsi, Buaya Putih Terekam Video

“Alhamdulillah pencarian pada hari kedua ini membuahkan hasil, satu buaya berhasil kami tangkap dan akan langsung diserahkan ke BKSDA Jawa Barat,” kata Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), Puarman, Sabtu malam 6 Oktober 2018.

Proses penangkapan buaya tersebut dilakukan dengan menyusuri sungai dengan perahu karet mulai dari siang hingga malam hari, selama dua hari mulai dari Jumat hingga Sabtu. Setelah satu berhasil ditangkap, Puarman mengatakan, “Diduga ada dua ekor lagi yang masih mendiami sungai ini, dan kami masih terus melakukan pencarian.”

Baca berita sebelumnya:
BKSDA Cari Buaya Putih Berjemur di Sungai Cileungsi

Keberadaan buaya di Sungai Cileungsi pertama kali diketahui lewat rekaman video dalam kamera ponsel warga setempat pada September lalu. Buaya putih diduga jenis buaya muara tampak tengah berjemur di tepian sungai, dekat Perumahan Vila Nusa Indah 2, Bojongkulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Sejak itu masyarakat setempat geger. Berita bertambah luas setelah dua ekor lagi terlihat di kawasan yang sama. Tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat mengidentifikasi dua ekor merupakan jenis buaya muara dan satu lainnya jenis Senyulong.

Baca:
Buaya Putih di Sungai Cileungsi Berasal dari Piaraan yang Dibuang?

“Kalau Buaya muara memang endemik, tapi kalau senyulong dari Sumatera dan Kalimantan,” kata Penyidik Pegawai Negeri Sipil Wilayah I BKSDA Jawa Barat, Sudrajat, yang juga sempat melakukan pencarian.

Ketiga ekor buaya tersebut memiliki panjang yang berbeda beda mulai dari 1 hingga lebih dari 2 meter. Sudrajat menduga ketiga ekor buaya tersebut merupakan hewan peliharaan yang sengaja dilepas di Sungai Cileungsi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ade Ridwan Yandwiputra

Ade Ridwan Yandwiputra

Memulai karir jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menjadi reporter yang menulis isu hukum dan kriminal sejak Januari 2024. Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus