Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Seberapa Sering Boleh Menggunakan Pelurus Rambut?

Dokter mengungkap tips meluruskan rambut agar tidak rusak dan rontok.

19 November 2022 | 08.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita mencatok rambut. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Orang yang memiliki rambut bergelombang sering menggunakan pelurus rambut untuk merapikan rambut. Namun ternyata pelurus rambut ini tak boleh terlalu sering dipakai. Menurut dokter kulit Aanchal Panth, terlalu sering meluruskan rambut menggunakan alat pemanas dapat melemahkannya, sehingga menyebabkan rambut rontok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jadi, seberapa sering boleh menggunakan pelurus rambut? “Jangan melakukannya lebih dari sekali dalam seminggu. Carilah opsi lain jika perlu menggunakan alat pemanas ini lebih dari sekali seminggu," kata Panth seperti dilansir dari Indian Express, Jumat, 18 November 2022.

Dia membagikan proses pelurusan rambut langkah demi langkah untuk memastikan kerusakan minimal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

-Cuci rambut dengan sampo dan gunakan kondisioner yang ditujukan untuk rambut rusak kering.
-Oleskan semprotan pelindung panas.
-Blow dry atau keringkan sepenuhnya.
-Setelah rambut benar-benar kering, bagi menjadi beberapa bagian kecil.
-Gunakan pelurus dengan panas rendah.
-Gunakan pelurus rambut berlapis keramik.

Hal-hal yang harus dihindari

Saat meluruskan rambut, Panth menyarankan menghindari hal-hal berikut.
-Jangan pernah menggunakannya pada rambut basah.
-Jangan meluruskan dalam bagian besar. Alasannya, ini akan membuat prosesnya perlu diulang beberapa kali di bagian luar sementara rambut bagian dalam tetap bergelombang. “Lebih baik mengambil bagian yang lebih kecil dan beberapa kali pemanasan daripada bagian yang lebih besar dan banyak pemanasan,” katanya.

Tak cocok untuk semua jenis rambut

Pakar mengatakan bahwa pelurus rambut tidak cocok untuk semua jenis rambut. Menurutnya, ini paling cocok untuk rambut yang sedikit bergelombang dan sedikit keriting.

"Ini tidak cocok untuk rambut sangat keriting, rambut kering dan rusak, dan rambut diwarnai," kata dia. 

Tips rambut keriting/bergelombang

Daripada menggunakan pelurus rambut, dokter kulit menyarankan orang dengan rambut keriting/bergelombang untuk mengikuti tips ini.

-Hal terbaik adalah mencintai rambut ikal atau keriting alami.
-Pelajari teknik mengeringkan rambut yang baik jika memiliki rambut bergelombang, ini tidak terlalu merusak dibandingkan menggunakan pelurus rambut.
-Jika memiliki rambut keriting bergelombang, botoks rambut bisa menjadi pilihan. Botox rambut adalah metode pelurusan semi permanen yang paling tidak merusak seperti keratin, sistein, dan pelembut.
-Jika ingin menggunakan keratin, lakukan tidak lebih dari 2 kali dalam setahun.
-Jangan menggunakan perawatan kimia ini saat rambut rontok.

Efek samping

Chandni Jain Gupta, dokter ahli kulit berbagi beberapa efek samping yang mungkin dialami seseorang akibat pelurus rambut.

-Rambut rontok
Efek samping nomor satu dari penggunaan alat rambut yang tidak tepat adalah peningkatan kerontokan rambut karena panas cenderung merusak rambut.

-Kekeringan
Salah satu efek samping yang lebih umum dari penggunaan pelurus rambut adalah kekeringan karena panas yang berlebihan dan bahan kimia cenderung menghilangkan minyak alami dari rambut.

-Ujung bercabang
Aplikasi panas dan bahan kimia dapat menyebabkan ujung bercabang pada rambut yang merupakan indikator rambut lemah dan rapuh. Pastikan untuk sering memangkas rambut.

-Reaksi alergi
Meskipun kasusnya sangat sedikit tetapi dalam beberapa kejadian yang jarang terjadi, bahan kimia dapat bereaksi dengan kulit kepala dan kulit menyebabkan gatal, kemerahan pada kulit kepala, atau bahkan melepuh di leher.

INDIAN EXPRESS

Baca juga: Cara Meluruskan Rambut Secara Alami, dari Minyak Zaitun Hingga Stoberi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus