Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kebotakan bermula dari kerontokan rambut. Jika kerontokan rambut makin banyak, maka seseorang akan mengalami kebotakan. Mengutip Mayo Clinic, kerontokan rambut tersebab siklus pertumbuhan terganggu. Ketika kelenjar tempat tumbuhnya rambut (folikel) rusak akan berganti menjadi jaringan parut atau perumpamaan seperti bekas luka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biasanya kebotakan rambut karena faktor keturunan (androgenetic alopecia). Kebotakan karena keturunan mempengaruhi sekitar 80 juta orang di Amerika Serikat, laki-laki maupun perempuan. Adapun faktor selain keturunan, kebotakan dipengaruhi kondisi medis tubuh juga psikologis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut penyebab kebotakan selain faktor keturunan:
- Kondisi medis
Mengutip situs web Everyday Health, setidaknya ada 30 penyakit yang menyebabkan kerontokan rambut, antara lain penyakit tiroid, diabetes, anemia dan alopecia areata (masalah kekebalan tubuh) Seseorang yang mengalami alopecia areata, sistem kekebalan tubuhnya mengenai folikel rambut. Kerontokan rambut membentuk pola bulat di kulit kepala.
- Pengobatan
Terapi radiasi, kemoterapi, dan operasi besar dapat menyebabkan kerontokan rambut. Masalah kerontokan hanya sementara, terjadi secara tiba tiba karena respons tubuh yang menerima pengobatan.
- Kurang nutrisi
Pola makan yang buruk menyebabkan kerontokan rambut. Itu karena tubuh tidak mendapat asupan protein yang cukup. Gangguan makan itu seperti takut kelebihan berat badan (anoreksia) dan memuntahkan makanan (bulimia).
- Hormonal
Mengutip Healthline, biasanya perempuan mengalami kerontokan rambut setelah penurunan alami hormon reproduksi (menopause), melahirkan, dan saat kehamilan, Perubahan hormon tiroid (kelenjar gondok) juga menyebabkan kerontokan rambut, itu bisa terjadi pada laki-laki maupun perempuan.
- Penataan rambut
Penataan yang berlebihan, seperti mengepang terlalu ketat bisa membuat rambut stres yang menyebabkan kerontokan (traction alopecia). Kerontokan akibat penataan rambut ini bisa bersifat sementara atau permanen.
- Obat-obatan dan suplemen
Mengutip Mayo Clinic, ada beberapa obat yang bisa menyebabkan rambut rontok. Beberapa obat seperti obat itu antara lain untuk mengatasi depresi, masalah jantung, tekanan darah tinggi, kanker, radang sendi. Pil kontrasepsi juga bisa berefek kerontokan rambut.
- Stres
Stres menyebabkan sejumlah besar folikel rambut dalam fase istirahat. Itu sebabnya kelenjar tidak menumbuhkan helai rambut baru (telogen effluvium). Perilaku menjambak rambut (trikotilomania) juga menjadi penyebab kerontokan. Kondisi itu terjadi ketika seseorang mengatasi perasaan negatif atau tidak nyaman, seperti stres, ketegangan, kesepian, kebosanan, atau frustrasi. Rambut rontok karena stres tidak bersifat permanen. Jika stres terkendali, maka memungkinkan rambut tumbuh kembali.
WILDA HASANAH