Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan bahwa distribusi gas elpiji atau LPG 3 kg masih berjalan dengan baik dan tidak mengalami kelangkaan. Menurutnya, isu kelangkaan yang beredar di masyarakat lebih disebabkan oleh adanya pembatasan pembelian guna menjaga agar distribusi tetap sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sebenarnya tidak ada kelangkaan. Saya pastikan hal itu. Distribusi berjalan normal, hanya saja ada kebijakan pembatasan untuk memastikan gas subsidi ini benar-benar dimanfaatkan oleh pihak yang berhak," ujar Bahlil usai menghadiri acara bertajuk "Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Tantangan dan Peluang di Era Baru".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahlil menjelaskan bahwa kebijakan pembatasan pembelian gas LPG 3 kg diterapkan agar tidak terjadi penimbunan atau penggunaan yang tidak semestinya. Ia mencontohkan bahwa jika sebuah rumah tangga biasanya hanya membutuhkan sekitar 10 tabung LPG per bulan tetapi kemudian membeli hingga 30 tabung, hal itu tentu menimbulkan tanda tanya. Oleh karena itu, pemerintah merasa perlu melakukan pengaturan agar tidak ada penyalahgunaan dalam distribusi gas subsidi ini.
"Tentu kami akan membatasi pembelian dalam jumlah besar yang tidak wajar. Sebab, jika ada pihak yang membeli lebih dari kebutuhan normal, kemungkinan besar ada tujuan lain di baliknya. Inilah yang sedang kami atur agar distribusi lebih tertata," jelas Bahlil.
Lebih lanjut, Bahlil menekankan bahwa LPG 3 kg merupakan bagian dari program subsidi pemerintah dengan anggaran yang melebihi Rp80 triliun setiap tahunnya. Oleh karena itu, ia mengingatkan bahwa hanya masyarakat yang memenuhi kriteria penerima subsidi yang berhak mendapatkan LPG bersubsidi ini. Ia juga mengimbau agar para pelaku industri dan pihak yang tidak berhak untuk tidak menggunakan LPG 3 kg.
"Kami meminta agar mereka yang bukan penerima subsidi tidak menggunakan gas LPG 3 kg ini, termasuk bagi industri. LPG 3 kg adalah barang yang disubsidi oleh pemerintah dan harus digunakan oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkannya," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho, sebelumnya telah mengonfirmasi bahwa ada pengurangan kuota distribusi LPG bersubsidi pada tahun 2025. Ia menjelaskan bahwa jumlah kuota yang diberikan untuk wilayah Jakarta lebih rendah dibandingkan dengan realisasi penyaluran di tahun sebelumnya, yang menyebabkan adanya perubahan dalam mekanisme distribusi.
"Pada tahun ini, kuota LPG subsidi untuk Jakarta hanya sebesar 407.555 metrik ton (MT), lebih kecil dibandingkan realisasi penyaluran di tahun 2024 yang mencapai 414.134 MT. Pengurangan sekitar 1,6 persen ini menyebabkan sedikit penyesuaian dalam pendistribusian," kata Hari.
Selain itu, ia menambahkan bahwa lonjakan permintaan serta penyesuaian jadwal distribusi pada hari libur nasional juga turut berkontribusi terhadap kondisi pasokan LPG 3 kg di beberapa wilayah. Namun, berdasarkan pemantauan di lapangan, ia memastikan bahwa ketersediaan pasokan masih dalam kondisi cukup meskipun permintaan mengalami peningkatan.
Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengumumkan bahwa mulai 1 Februari 2025, LPG 3 kg tidak lagi dapat diperjualbelikan secara eceran. Masyarakat yang ingin membeli gas bersubsidi ini diwajibkan untuk melakukan pembelian langsung di pangkalan resmi yang telah terdaftar di Pertamina. Langkah ini bertujuan untuk menghilangkan perantara atau pengecer dalam rantai distribusi, sehingga harga jual yang diterima masyarakat sesuai dengan ketetapan pemerintah.
"Seluruh pengecer di Indonesia sebaiknya segera mendaftarkan diri sebagai agen resmi Pertamina melalui sistem One Single Submission (OSS). Proses pendaftaran juga dapat dilakukan secara online sehingga seharusnya tidak ada kendala bagi yang ingin menjadi agen resmi," ungkap Yuliot dalam pernyataannya pada Jumat, 31 Januari 2025.
Dede Leni Mardianti berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Ini Link untuk Mencari Pangkalan LPG 3 Kg