Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Selain Bayam, 9 Bahan Makanan Ini Berubah Jadi Racun Saat Dimasak

Penting untuk menjaga bahan makanan saat memasak, karena satu kesalahan kecil bisa merusak seluruh hidangan

9 Februari 2018 | 13.54 WIB

Ilustrasi memasak. foobot.oi
Perbesar
Ilustrasi memasak. foobot.oi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan ketika memasak adalah menjaga bahan makanan, karena satu kesalahan kecil bisa merusak seluruh hidangan. Bahkan menurut para koki populer di seluruh dunia, makanan yang terlalu lama dimasak, atau menggunakan teknik memasak yang tidak tepat bisa mengubah makanan menjadi beracun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hal ini mungkin tidak mempengaruhi selera makanan, tapi akan menunjukkan efek kesehatan di kemudian hari. Misalnya pemanasan makanan berulang atau mengubah sisa makanan Anda menjadi makanan baru bisa mempengaruhi kesehatan Anda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jadi, sangat penting untuk menyadari jenis makanan apa saja yang dapat berubah menjadi racun saat dimasak. Seperti dikutip Boldsky, berikut ini daftar makanan yang bisa berubah menjadi racun saat dimasak.

1. Beras


Nasi cokelat (brown rice)./Istimewa

Baca juga: Daftar Makanan Sumber Zat Besi Selain Daging

Setelah memasak nasi, jangan menyimpan nasi dengan terbuka pada suhu kamar untuk mendinginkannya. Hal ini karena nasi yang dimasak rawan pembentukan bakteri, yang dapat menyebabkan sakit perut dan masalah pencernaan lainnya. Sebagai gantinya, Anda bisa menyimpan nasi dalam wadah kedap udara setelah memasaknya nanti.

2. Minyak Goreng
Sering kali, orang membuat kesalahan dengan memanaskan kembali minyak masak berulang-ulang. Ini adalah teknik memasak yang tidak tepat dan memanaskan kembali minyak goreng yang sama lagi dapat mengurangi nilai nutrisinya dan juga bisa menyebabkan masalah pencernaan.

3. Kentang
Sama seperti nasi, kentang yang dimasak sebaiknya tidak dibiarkan pada suhu kamar, karena cukup rentan terhadap pembentukan bakteri. Sebaiknya jangan sekali-kali memanaskan kembali kentang, karena bisa berbahaya bagi tubuh setelah Anda mengkonsumsinya.

4. Roti bakar
Tahukah Anda bahwa mengonsumsi roti bakar bisa menimbulkan dampak buruk pada kesehatan? Setelah membakar roti bakar, toksin yang disebut akrilamida dilepaskan, yang dapat menyebabkan masalah perut dan gangguan pencernaan.


Popcorn/Istimeewa

 

5. Popcorn
Jika Anda memiliki kebiasaan membuat popcorn dalam microwave, sebaiknya berhenti melakukannya. Popcorn yang dibuat dengan microwave mengandung asam perfluorooctanoic, yang bisa terbukti berbahaya bagi tubuh Anda. Bahkan bisa menyebabkan kanker dan penyakit lainnya.

6. Sayuran mengandung nitrat
Sayuran nitrat tinggi seperti seledri, bayam dan bit dapat berubah menjadi racun bila terkena panas. Jika memanaskan kembali sayuran ini, mereka melepaskan sifat karsinogenik yang membuat makanan ini beracun, yang cukup berbahaya bagi kesehatan Anda. Untuk itu, banyak anjuran agar tidak memanaskan bayam dan sayuran ini.

Jamur/Istimewa

7. Ayam
Saat ayam menjadi dingin atau jika didinginkan, komposisi protein di dalam ayam berubah. Jika ayam dipanaskan ulang untuk kedua kalinya, bisa menyebabkan masalah pencernaan dan masalah kesehatan lainnya.

8. Jamur
Setelah memasak jamur, sebaiknya segera dikonsumsi setelah disiapkan. Hal ini karena protein yang ada dalam jamur bisa memburuk begitu Anda mendiamkannya dalam jangka waktu tertentu, dan cukup berbahaya bagi perut Anda.

Lobster/Istimewa

9. Lobster
Setelah lobster mati, ada beberapa jenis bakteri dan racun yang mulai berkembang biak di atasnya. Jadi, kapan pun Anda memasak lobster, pertama-tama Anda harus mendidihkannya dalam air panas sebelum mulai memasaknya. Jika Anda tidak memasaknya dengan benar, dapat menyebabkan masalah pencernaan.

10. Telur
Tahukah Anda bahwa telur yang dimasak adalah tempat berkembang biak bagi mikroorganisme?  Setelah Anda merebus telur, jangan menyimpannya di luar untuk jangka waktu yang lebih lama, karena ada bakteri yang menunggu untuk hidup di atasnya.

 



close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus