Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bahan makanan atau bama menjadi salah satu bagian dari proses pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga, Sabtu, 21 September 2024. Kepala Operasi Satuan Tugas Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Faizal Ramadhan membenarkan hal tersebut. Ia juga mengatakan pembebasan Philip dilakukan dengan pendekatan soft approach, yaitu dengan cara melibatkan tokoh agama, gereja dan adat Papua, serta keluarga Egianus Kogoya."Saat pembebasan, kita bawa bama ke lokasi, tidak ada tebusan, bama itu biasa saja," kata Faizal, Sabtu, 21 September 2024.
Diketahui, pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, dibebaskan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM usai menjadi sandera selama 20 bulan di tanah Papua. Philip disandera saat mendaratkan pesawat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Februari 2023 pada 7, Februari 2023 oleh milisi TPNPB pimpinan Egianus Kogoya. Lantas, apa itu bama?
Dikutip dari Sdp.ditjenpas.go.id, BAMA adalah singkatan dari bahan makanan. Bama juga merupakan fitur dalam sistem database pemasyarakatan yang digunakan untuk mencatat data terkait bahan makanan, beras, pemasok, siklus menu, dan sarana prasarana dapur.
Dilansir dari Rsnas.kulonprogokab.go.id, bahan makanan adalah segala jenis bahan yang digunakan sebagai makanan yang aman, menyehatkan, dan memiliki palatabilitas atau disukai. Misalnya, sumber bahan pangan seperti produk hewani berupa daging, susu, telur, dan ikan. Adapun turunan dari produk hewani berupa gelatin, mineral, gliserol, lemak, emulsifier, dan lain sebagainya. Bahan-bahan ini diperoleh dengan proses penanganan dan perlakuan khusus. Karena itu, apabila kurang baik akan menurunkan mutu bahkan mungkin menimbulkan bahaya bagi manusia.
Sebagai informasi, pilot berpaspor Selandia Baru itu dijemput menggunakan helikopter di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga pada Sabtu, 21 September 2024. Seorang pengurus Gereja di Nduga membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan Philip dijemput menggunakan helikopter oleh Satgas Damai Cartenz tanpa adanya baku tembak dengan milisi TPNPB yang menguasai lokasi tersebut. Alasannya, Panglima TPNPB dari Komando Daerah Pertahanan III Ndugama-Derakma, Egianus Kogoya melarang terjadinya kontak senjata.
Pengurus gereja bernama Bunyamin-bukan nama sebenarnya, ini bercerita bahwa Philip diserahkan langsung oleh Egianus Kogoya kepada mantan Bupati Nduga, Edison Gwijangge di Kampung Yuguru pada pukul 08.00 waktu Indonesia Timur. Dalam penyerahan ini Egianus meminta Gwijangge berpesan kepada TNI-Polri untuk segera menarik pasukan dari tanah Papua. "Bupati langsung hubungi Satgas Cartenz dan hentikan serangan udara di Nduga," ujar Bunyamin.
KHUMAR MAHENDRA | ANDI ADAM FATURAHMAN
Pilihan Editor: Pembebasan Pilot Susi Air Tak Sesuai Proposal, TPNPB-OPM Tak Percaya Lagi Egianus Kogoya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini