Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jika sang Presiden tengah tak berkata-kata, dialah yang akan dipercaya untuk bersuara. Bukan suami sang Presiden. Bukan pula Menteri Sekretaris Negara Bambang Kesowo. Tetapi kepercayaan itu jatuh pada Pramono Anung, yang resminya menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Adalah Pramono Anung yang sering pontang-panting menjadi juru bicara Presiden Mega merangkap tim lobi, sekaligus salah satu pemikir partai. Pram menyebut dirinya sendiri sebagai "forerider" (pembuka jalan) bagi Megawati. Bahkan Eros Djarot, salah satu bekas petinggi PDIP, menyatakan, "Banyak politisi PDIP senior yang cemburu pada kedekatannya dengan Presiden."
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo