Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Sukabumi - Polsek Cibadak mengungkap penyebab kematian seorang santri bernama M. Yusuf, 23 tahun, yang jasadnya ditemukan pada 23 Agustus 2024. "Sebelum ditemukan tewas pemuda ini sempat mengkonsumsi mi yang dicampur dengan buah kecubung,” kata Kapolsek Cibadak Ajun Komisaris Idji Djubaedi, Sabtu, 31 Agustus 2024. “Dia tidak sadarkan diri dan mengalami halusinasi."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Idji, polisi sudah meminta keterangan dari keluarga dan beberapa saksi yang bertemu dengan Yusuf sebelum tewas. Dari mereka diketahui, dua hari sebelumnya Yusuf bersama sejumlah kawan memasak mi yang dicampur buah kecubung. Setelah menyantap mi tersebut Yusuf mengigau dan bersikap aneh. Kawan-kawannya membawa dia ke kobong (tempat tidur santri) karena dia santri di salah satu pondok pesantren.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selanjutnya, Yusuf ditinggal oleh kawan-kawannya. Setelah itu, tidak ada yang tahu lagi bagaimana kondisi Yusuf hingga akhirnya ditemukan tewas mengambang di pintu air Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ubrug, Kampung Cikuya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Dari hasil penelusuran, di sekitar kobong terdapat aliran sungai yang mengarah ke pintu air PLTA,” kata Idji. “Jadi, yang kami selidiki kronologis korban bisa tercebur ke sungai itu apakah dia tercebur sendiri atau ada pihak lain?"
Dalam menyelidiki kasus ini, polisi baru sebatas penanganan pada berita acara pemeriksaan saksi. Polsek Cibadak telah berkoordinasi dengan unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Sukabumi, karena rekan-rekan Yusuf yang dimintai keterangan masih di bawah umur. "Ke depannya penyelidikan kasus ini dikembangkan oleh Polres Sukabumi," katanya.