Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMO.CO, JAKARTA--Israel telah memperluas serangan di Lebanon selatan dan menggempur pinggiran selatan ibu kota Beirut ketika kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon mengklaim serangkaian serangan rudal di Israel utara, termasuk di dekat kota Haifa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Militer Israel mengatakan pihaknya melakukan 120 serangan terhadap posisi Hizbullah di Lebanon selatan “dalam waktu satu jam” pada Senin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Serangan sebelumnya terhadap gedung kota dekat Bint Jbeil menewaskan sedikitnya 10 petugas pemadam kebakaran Lebanon. Ini menjadi yang terbaru dari puluhan petugas pertolongan pertama yang tewas dalam beberapa pekan terakhir, menurut Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon.
Israel juga mengatakan akan segera melancarkan operasi di pantai selatan Lebanon, dan memerintahkan penduduknya untuk menjauhi pantai dan laut sepanjang 60 kilometer di sepanjang Mediterania.
Hizbullah mengatakan pihaknya melancarkan serangkaian serangan roket ke Israel utara, termasuk di dekat kota pelabuhan Haifa “dengan salvo roket besar” dan terhadap posisi militer Israel. Kemudian, kelompok itu mengatakan mereka menargetkan wilayah utara Haifa dengan serangan roket lainnya.
Sedikitnya 10 orang terluka dalam serangan awal di Haifa. Ini adalah pertama kalinya kota pelabuhan itu diserang sejak Israel dan Hizbullah mulai saling baku tembak pada Oktober tahun lalu.
Dalam sebuah pernyataan, tentara Israel mengatakan sekitar 135 roket yang ditembakkan oleh Hizbullah telah melintasi Lebanon ke wilayah Israel pada Senin pukul 17.00.
Sebelumnya, Israel melancarkan lebih dari 30 serangan di pinggiran selatan Beirut dalam semalam, pemboman terberat sejak 23 September, hari dimana Israel memulai peningkatan signifikan dalam serangannya terhadap Lebanon, kata Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA).
Sasarannya termasuk sebuah pompa bensin di jalan raya utama menuju bandara Beirut dan gudang pasokan medis, lapor badan tersebut.
Hizbullah juga mengatakan pihaknya menargetkan pasukan Israel di dua desa perbatasan di Lebanon selatan. Kelompok Lebanon mengatakan para pejuangnya “membombardir … pertemuan pasukan Israel” di Maroun al-Ras dengan “salvo roket”.
Kelompok Lebanon telah melaporkan beberapa bentrokan di daerah Maroun al-Ras selama beberapa hari terakhir sejak Israel mengatakan pihaknya memulai serangan darat yang “menargetkan” di daerah tersebut.
Hizbullah kemudian mengatakan para pejuangnya “mengebom … kumpulan pasukan musuh Israel” di desa terdekat Blida “dengan rentetan roket dan peluru artileri”.
Militer Israel mengatakan dua tentara Israel tewas dalam pertempuran di wilayah perbatasan, menjadikan jumlah korban tewas militer Israel di Lebanon sejauh ini menjadi 11 orang. Militer Israel juga mengumumkan telah mengerahkan divisi lain untuk berpartisipasi dalam operasi di Lebanon.
Otoritas kesehatan Lebanon mengatakan serangan Israel selama setahun di negara itu telah menewaskan sedikitnya 2.083 orang dan melukai 9.869 orang.
Pilihan Editor: AS Desak Israel agar Tak Serang Bandara Beirut
AL JAZEERA