Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Mengapa Perolehan Suara Partai Golkar Meroket di Pemilu 2024?

Perolehan kursi Partai Golkar di bawah Airlangga Hartarto meroket pada Pemilu 2024. Ada efek Jokowi.

17 Maret 2024 | 00.00 WIB

Simpatisan Partai Golkar mengikuti kegiatan kampanye Partai Golkar di kawasan Penarungan, Badung, Bali, 13 Januari 2024. Antara/Fikri Yusuf
Perbesar
Simpatisan Partai Golkar mengikuti kegiatan kampanye Partai Golkar di kawasan Penarungan, Badung, Bali, 13 Januari 2024. Antara/Fikri Yusuf

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

PARTAI Golkar bagai mendapat durian rontok pada Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Meski Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto gagal menjadi calon presiden/wakil presiden, jumlah perolehan kursi partai itu naik signifikan. Bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Golkar akan memiliki lebih dari 100 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat, naik lebih dari 15 kursi dibanding pada Pemilu 2019.

Dalam silaturahmi pimpinan Golkar seluruh Indonesia di Nusa Dua, Bali, Jumat, 15 Maret 2024, Airlangga menyebutkan tiga faktor yang membuat perolehan suara partainya melonjak. “Yaitu kualitas calon legislator, kerja pengurus pusat, dan kerja pengurus daerah,” kata Wakil Ketua Umum Golkar Erwin Aksa menirukan ucapan Airlangga ketika dihubungi Tempo. Erwin hadir dalam forum itu.

Airlangga tak menyebut nama Presiden Joko Widodo. Empat politikus senior partai beringin yang ditemui Tempo bercerita, perolehan suara partai kuning pada Pemilu 2024 tak lepas dari efek Jokowi. Loyalis Jokowi yang memilih PDI Perjuangan pada 2019 mencoblos Golkar yang menyokong Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Raden Agung Laksono mengakui adanya migrasi suara pendukung Jokowi tersebut. Saat bertemu dengan Airlangga dalam pesta ulang tahun Yanti Isfandiari, istri Airlangga, di Hotel Langham, Jakarta Selatan, 9 Maret 2024, Agung berpesan agar faktor pendongkrak suara Golkar dikaji lebih dalam.

“Kenaikan suara Golkar harus dilihat dari berbagai sisi sehingga tidak membuat kita terbuai dengan hasil saat ini,” ujar Agung ketika ditemui Tempo di rumahnya di Cipinang, Jakarta Timur, Rabu, 13 Maret 2024.

Exit poll Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 14 Februari 2024 juga mencatat efek Jokowi terhadap peningkatan jumlah suara Golkar. Peneliti SMRC, Saidiman Ahmad, menuturkan, dari 80 persen pemilih yang puas atas kinerja Jokowi, 15 persen memilih Golkar. “Sehingga jumlah pemilih Golkar mendekati PDIP,” ucap Saidiman, Jumat, 15 Maret 2024.



Peralihan suara itu ditengarai disebabkan oleh pecahnya kongsi antara Jokowi dan PDIP. Jokowi mendukung Prabowo dan Gibran, putra sulungnya. Sedangkan PDIP menyokong Ganjar Pranowo dan Mahfud Md. Prabowo-Gibran diperkirakan menjadi pemenang pemilihan presiden dengan perolehan suara sekitar 58 persen. 

Memburuknya hubungan Jokowi dengan PDIP membuat kalangan internal Golkar ikut mengendus peluang peralihan suara. Dua petinggi Golkar menuturkan, survei internal mereka pada Juli 2023 menunjukkan ada 5-10 persen pemilih Jokowi yang berpeluang melabuhkan dukungan ke berbagai partai karena konflik di PDIP. Survei ini melibatkan lebih dari tiga lembaga.

Berangkat dari sigi itu, Golkar berstrategi menampilkan kedekatan dengan Jokowi. Misalnya beriklan di media massa dengan menampilkan foto Jokowi dan Airlangga berdampingan. “Sudah seizin Presiden. Itu salah satu bantuan Pak Jokowi untuk Golkar,” kata politikus Golkar, Yorrys Raweyai, kepada Tempo di rumahnya di Tegal Parang, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Maret 2024. 

Di kantong-kantong pendukung Jokowi, seperti Nusa Tenggara Timur dan Jawa Tengah, para calon legislator Golkar juga memasang foto Presiden dalam atribut kampanyenya. Wakil Ketua Umum Golkar Melchias Markus Mekeng mengungkapkan, para caleg mempertimbangkan tren tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi.  

Survei Litbang Kompas pada Desember 2023 menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap bekas Gubernur DKI Jakarta itu 73,5 persen. “Dengan melihat kondisi itu, kami tak melawan arus bawah,” tutur Mekeng, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari daerah pemilihan NTT 1, ketika ditemui Tempo di kantornya di Menara Imperium, Jakarta Selatan, Rabu, 13 Maret 2024.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Hussein Abri Dongoran, Erwan Hermawan, Egi Adyatama, Daniel A. Fahri, Jamal A. Nashr dari Semarang dan Hanaa Septiana dari Surabaya berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Guyuran Menjelang Pencoblosan"

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus