Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Susu di selangkangan

Siti mencuri sejumlah susu sustagen di toko swalayan sri ratu, semarang. caranya, dimasukkan ke selangkangannya. tertangkap setelah seorang satpam mencurigai siti jalannya miring. (ina)

5 Juli 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENCURIGAKAN. Dua orang ibu separuh baya keluar-masuk toko swalayan Sri Ratu, Semarang. "Aneh. Kalau berbelanja, mengapa keluarnya tidak membawa apa-apa?" begitu pikir Rahmad, anggota Satpam. Ia lalu mengontak CCTV -- ini kamera pengintip yang biasa ditaruh di pojok. Petugas kamera menjawab: aman. Rahmad penasaran. Ia ikuti gelagat kedua wanita itu. Jalannya kok unik. Kalau turun tangga, tubuhnya agak miring," cerita Rahmad belakangan. "Bu, Ibu mau berbelanja?" salah seorang ibu itu ditegur baik-baik. Ternyata, si wanita kaget. Dan meluncurlah kaleng susu Sustagen dari dalam roknya. Betul dugaan Rahmad. Ketika diusut, masya Allah: 16 kaleng susu Sustagen bertumpuk di becak, di luar, sekitar 200 meter dari toko. Salah seorang pencuri itu, kita sebut saja Ny. Siti, ternyata maling kecil profesional. Dulu, di toko yang sama, ia tertangkap mencuri celana jeans. Caranya: dari rumah ia memakai celana yang sedikit longgar. Lalu memilih jeans -- dan membawa dua buah kekamar pas. Ia copot celananya sendiri, ia pakai salah satu jeans itu, lalu ia pakai lagi celana yang dari rumah. Jeans yang satu lagi ia bawa ke luar kamar pas, dikembalikan. Ia bilang, kurang enak. Lalu pergi. Lolos ? Tidak. Kamera pengintip tahu, wanita perlente itu membawa dua celana dan mengembalikannya sebuah. Untungnya, buntut persoalan itu beres. Damai. Si ibu cuma harus mengeluarkan uang untuk membayar jeans itu. Tentang kasus susu Sustagen di akhir Mei itu, menurut pengakuan Ny. Siti kepada polisi, sebelum melakukan aksinya ia sudah mengadakan survei, bagian-bagian mana yang bebas dari kamera pengintip. Dan, tentu saja, barang apa yang paling aman. Pilihan jatuh pada susu kaleng karena letaknya di rak paling bawah. "Jadi, bisa diambil sambil jongkok," cerita Ny. Siti. Dua kaleng susu sekaligus dimasukkan ke selangkangan -- lewat mulut rok? tentu. Wanita yang satu lagi, kakak iparnya sendiri, yang katanya baru kali ini ikut berpraktek, melakukan hal yang sama. Lalu mereka keluar dengan langkah-langkah kecil. Malang. Pada kali yang kesekian, kebetulan eskalator macet. Padahal, sambil menuruni tangga, mereka harus menjaga agar kaleng tetap tergencet paha. Jadinya, sungguh mati: baru kali itulah Satpam Rahmad melihat perempuan melangkah turun sambil miring.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus