Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kamis hitam, pukul 18.30. Semua televisi dan radio mendengungkan kisah yang sama: bom di depan Kedutaan Besar Australia yang meledak di pagi hari. Syahdan, Haji Masduri, seorang pria setengah baya, berkopiah dan berkemeja batik cokelat, perlahan menapak lantai dua kamar jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Ia mengaku ayah dari orang bernama Syaifuddin yang bekerja di BII Finance, yang kantornya terletak di Wisma Kodel, tak jauh dari lokasi ledakan bom.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo