Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Tebet Eco Park Dibuka Anies Baswedan Maret, Juni Tutup karena Dikeluhkan Warga, dan Akan Buka Lagi

Jakarta Selatan menyiapkan 5 lokasi parkir menjelang pembukaan kembali Tebet Eco Park. Maret lalu, Anies Baswedan membuka resmi tempat ini.

22 Juli 2022 | 05.37 WIB

Sejumlah spanduk pengumuman Tebet Eco Park masih ditutup masih terpasang di banyak titik, termasuk di depan pintu masuk taman yang berlokasi di Jl. Tebet Barat Raya.
Perbesar
Sejumlah spanduk pengumuman Tebet Eco Park masih ditutup masih terpasang di banyak titik, termasuk di depan pintu masuk taman yang berlokasi di Jl. Tebet Barat Raya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

EMPO.CO, Jakarta -  Pemerintah Kota Jakarta Selatan menyiapkan lima lokasi parkir menjelang pembukaan kembali Tebet Eco Park di Jalan Tebet Barat Raya, Kelurahan Tebet Barat, Kecamatan Tebet. Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, Susilo Dewanto mengatakan, sejumlah  lahan parkir disiapkan bagi kendaraan roda dua maupun roda empat.

“Lokasinya berada di Lahan Sarana Jaya, SMPN 73 Jakarta, Gedung Graha Pratama, Gedung Wisma Pede dan Pom Bensin SPBU 31-128,” kata Susilo di Jakarta, Kamis, 21 Juli 2022, seperti dikutip dari Antara.

Susilo mengatakan, adanya sejumlah lokasi parkir ini menjawab keresahan masyarakat yang sebelumnya mengeluhkan kurangnya lahan parkir saat mengunjungi taman hijau tersebut. Adapun untuk lahan Sarana Jaya, saat ini masih dalam proses pengerjaan. Rencananya lahan ini berkapasitas untuk 102 mobil dan 335 motor.

Sedangkan untuk SMPN 73 Jakarta, dapat memuat 50 mobil dan 200 motor. Gedung Graha Pratama memiliki kapasitas 100 mobil dan 150 motor.

Tarif parkirnya Rp5 ribu di jam pertama dan Rp4 ribu di jam selanjutnya untuk mobil serta Rp2 ribu di jam pertama dan Rp 2 ribu di jam selanjutnya untuk motor. Kemudian, Gedung Wisma Pede dapat menampung 100 mobil dan 150 motor dengan tarif progresif Rp5 ribu di jam pertama dan Rp4 ribu di jam selanjutnya untuk mobil serta Rp2 ribu di jam pertama dan Rp2 ribu di jam selanjutnya untuk motor.

Lalu, Pom Bensin SPBU 31-128 yang menyediakan kapasitas parkir untuk 20 mobil dan 50 motor, dengan tarif progresif Rp5 ribu di jam pertama dan Rp4 ribu di jam selanjutnya untuk mobil serta Rp2 ribu di jam pertama dan Rp2 ribu di jam selanjutnya untuk motor.

Tarif ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 120 Tahun 2012 tentang Biaya Parkir Biaya Parkir Pada Penyelenggaraan Fasilitas Parkir Untuk Umum Di Luar Badan Jalan. Pemkot juga menyiapkan Tebet Eco Park menjadi kawasan "Low Emission Zone" (LEZ) atau Zona Emisi Rendah, yang berlaku pada saat akhir pekan (weekend) dan hari libur nasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tebet Eco Park ditutup

Sebelumnya, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta mengumumkan penutupan Tebet Eco Park pada Selasa, 14 Juni 2022. Pemerintah DKI menutup Tebet Eco Park mulai 15 Juni lalu karena warga Tebet mengeluhkan dampak pembukaan taman tersebut. 

Warga setempat protes pedagang kaki lima (PKL) membuka lapak di dekat hunian warga Tebet dan menimbulkan masalah sampah. Tak hanya itu, parkir liar juga bermunculan di kawasan Tebet Eco Park. Hal ini lantas mengganggu lalu lintas warga yang bermukim di dekat taman. 

Sebelumnya Pemprov DKI berencana menutup Tebet Eco Park hingga akhir Juni 2022. Namun hingga pertengahan Juli, taman itu belum dibuka kembali. 

Selain akan membatasi jumlah pengunjung taman itu, Pemprov DKI juga akan menjadikan kawasan sekitar taman sebagai zona rendah emisi (Low Emission Zone).     

Riza Patria tak merincikan progres penataan Tebet Eco Park. Menurut dia, taman seluas 7,3 hektare itu akan dibuka secepatnya. "Sebentar lagi akan dibuka," ujarnya.

Anies Baswedan buka Tebet Eco Park

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Tebet Eco Park, yang akan menjadi ikon baru Ruang Terbuka Hijau (RTH) ibu kota, untuk bisa dinikmati oleh masyarakat semua kalangan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut), resmi membuka Tebet Eco Park sebagai Ruang Publik atau Ruang Ketiga di Jakarta dalam acara “Ngabuburit di Tebet Eco Park” pada Sabtu sore, 23 April 2022.

Anies Baswedan menandai dibukanya Tebet Eco Park di amfiteater taman yang berlokasi di Jalan Tebet Timur Raya. Anies tiba di Tebet Eco Park pukul 16.00 WIB dan berkeliling taman sekitar 30 menit. Ia menyempatkan berbincang dengan perwakilan komunitas yang menikmati tiap sudut taman.

Sebelum direvitalisasi, Ruang Terbuka Hijau (RTH) ini bernama Taman Tebet. Nama Eco Park diambil dari konsep yang diusung dengan menghadirikan keindahan alami melalui pemulihan ekosistem dan ruang terbuka hijau dan biru, dengan fasilitas taman yang bisa mengakomodasi aktivitas warga.

“Pembangunan Tebet Eco Park lebih dari sekadar membangun tempat interaksi. Ini harus menjadi tempat mengirim pesan kepada penghuni kawasan urban, bahwa kawasan urban yang dulu diasosiasikan beton pencakar langit atau beton yang mencengkeram bumi, di tempat ini diubah menjadi tempat kehijauan dan kebiruan bersatu,” kata Anies Baswedan dalam pidato peresmian, Sabtu, 23 April 2022.

Anies mengatakan ini menjadi contoh naturalisasi yang akan menjadi Ruang Ketiga untuk masyarakat. Ruang Pertama, kata Anies, adalah rumah, Ruang Kedua adalah tempat kerja, dan Ruang Ketiga adalah Ruang Terbuka di antara tempat masyarakat berinteraksi.

“Kami membangun Ruang Ketiga yang memberikan perasaan kesetaraan, siapa saja, latar belakang apa saja, bisa berada di taman ini dan merasakan kesetaraan. Siapa pun yang masuk taman ini bisa bermain dengan fasilitas yang sama, berjalan di tempat yang sama, dan semuanya disiapkan pemerintah tanpa berbayar,” katanya.

Revitalisasi taman

Proyek ini, kata Anies, dijalankan cukup panjang sejak 2019 ketika pandemi belum muncul. Namun saat itu Pemprov DKI terus melanjutkan revitalisasi agar taman ini bisa dinikmati segera oleh warga.

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, mengatakan Tebet Eco Park menjadi mode ideal pembangunan taman di ibu kota. Seiring pertumbuhan kota yang pesat, kehadiran taman semakin dibutuhkan oleh warga sebagai tempat interaksi antarwarga atau warga dengan alam.

“Keberadaan Tebet Eco Park menawarkan ruang publik yang aman, nyaman, dan setara bagi warga tanpa dikenakan biaya, sekaligus agar warga bisa mengapresiasi keindahan alam terbuka di tengah kota,” kata Suzi saat acara peresmian.

Konsep eco park di taman ini terlihat dalam pengaplikasian vegetasi dan tanggul alami, serta teknik soil bioengineering di saluran air yang ada di dalam taman. Selain membantu meningkatkan kapasitas tampungan air hujan, pendekatan yang dilakukan pada Tebet Eco Park menyelaraskan saluran air dan taman yang dilaluinya sebagai satu kesatuan ekosistem alami.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus