LUPA diri tak bisa dipujikan, lupa foto bisa lebih celaka. Inilah nasib Ribut Sunyoto, Kepala Desa Prajurit Kulon, Mojokerto, Jawa Timur. Tamatan SMA berusia 29 tahun itu baru satu setengah tahun menjadi kepala desa (kades) di situ. Lima tahun silam ia menikah dengan Muamah, 20 tahun, lulusan SD. Mereka punya tiga anak. Tapi dalam pada itu Ribut diributkan warganya sebagai ada main dengan cewek lain, Ninik. Malang, dalam lupa diri itu ia juga lupa: tiga fotonya tercecer di jalan. Foto-foto itu dicokok murid SD di depan balai desa dan diserahkan kepada orangtuanya. Itu terjadi delapan bulan silam. Meski jelas foto siapa, foto itu toh tak dikembalikan kepada si empunya. Tapi malah diedarkan dari tangan ke tangan sampai akhirnya tiba di tangan pengurus PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga). Mereka bukan main sewotnya melihat foto ukuran kartu pos itu. Di situ mereka lihat pose Ribut memangku dan merangkul Ninik dengan mesra. Wah! Para ibu itu pun segera unjuk rasa melakukan aksi mogok. Malah 20 pengurus PKK menandatangani surat yang minta Ribut mengubah sikapnya. "Tapi Pak Lurah ini ndableg. Ia terus main ke rumah Ninik," kata seorang pengurus PKK yang tak mau disebut namanya. Maka kelompok ibuibu itu melapor ke perangkat desa. Buntutnya, 250 warga desa menggerebek rumah Ninik sekitar Maret lalu. Tapi yang punya rumah sudah diamankan polisi. Ribut urusan Ribut ini ditanggapi Wali Kota Mojokerto Wadijono dengan menurunkan sepucuk SK akhir April lalu. Isinya, mencopot Ribut sebagai kades. Selesai? Belum, sebab penggantinya, Drs. Moerdiono, masih pusing menerima warisan Ribut dalam dinas. Yaitu, tunggakan listrik tujuh bulan dan dana LKMD RP 300 ribu yang tak jelas rimbanya. Namun, Ribut kini sulit ditemui di rumahnya. "Bapak pergi ke luar kota. Katanya, sih, mencari kerja," kata istrinya kepada Amsakasasi dari TEMPO pertengahan Mei lalu. Menurut Nyonya Ribut, ia tak tahu-menahu tentang foto yang membuat suaminya celaka itu. "Setahun yang lalu saya pernah dikenalkan Bapak dengan Ninik. Tapi hanya sebagai teman," tuturnya polos. Yang berang malah Nyonya Yusuf, ibunda Ribut. Katanya, cerita skandal itu cuma fitnah dari orang yang iri kepada anaknya. "Toh nggak jadi kades pun nggak apa-apa. Kerjaan lain masih banyak," katanya. Maklum, ibu sayang anak. Ed Zoelverdi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini