Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Tiga Kali Tumbuh di Kebun Warga, Bunga Bangkai di Bogor Dibiarkan Tanpa Terpelihara

Bunga bangkai atau bahasa latinnya Amorphophallus Titanum tumbuh dan besar di kebun milik warga di Sirnagalih, Megamendung, Kabupaten Bogor.

16 November 2022 | 19.15 WIB

Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) yang merupakan bunga langka mekar sempurna di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, dengan ketinggian bunga mencapai 194 centimeter pada Jumat (3/1) malam pukul 19.30 WIB, Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/1/2020). (FOTO ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)
Perbesar
Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) yang merupakan bunga langka mekar sempurna di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, dengan ketinggian bunga mencapai 194 centimeter pada Jumat (3/1) malam pukul 19.30 WIB, Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/1/2020). (FOTO ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bunga bangkai atau bahasa latinnya Amorphophallus Titanum tumbuh dan besar di kebun milik warga di Sirnagalih, Megamendung, Kabupaten Bogor. Namun sayang bunga raksasa milik Indonesia itu dibiarkan begitu saja, tanpa ada pemeliharan atau penjagaan. Bahkan, tumbuhnya bunga bangkai itu sudah menjadi yang ketiga kalinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Iya ditemukan di perkebunan milik warga, mekarnya bunga bangkai bukan kali pertama terjadi bahkan sudah ketiga kalinya. Saya juga baru tahu yang ini, yang dulu dulu saya tidak tahu. Mungkin warga menilai bunga biasa, jadi ya dibiarkan saja," kata Staff Desa setempat, Iwan saat dikonfirmasi. Rabu, 16 November 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iwan menyebut, mekarnya bunga bangkai memiliki diameter 30 sentimeter membuat warga khususnya di RT 03/04 Sirnagalih heboh. Iwan mengatakan, mirisnya tidak ada perhatian baik dari balai konservasi hutan maupun pemerintah hingga bunga asli Indonesia tersebut dibiarkan begitu saja.

Sebelum tumbuh bunga bangkai saat ini, menurut keterangan warga bahwa sebelumnya yang tumbuh memiliki diameter lebih besar yakni hingga satu meter. Artinya, dua kali bunga bangkai yang tumbuh sebelumnya lebih besar dibandingkan dengan yang saat ini tumbuh. Sebab tidak terawat dan tidak dijaga, maka kemunculan bunga bangkai di desanya itu tidak terekspos dan terpublikasi. 

"Menurut warga sekitar dua atau tiga tahun yang lalu pernah tumbuh juga bunga bangkai disekitar lokasi. Malah lebih besar kurang lebih 1 meter ukurannya," kata Iwan menjelaskan. 

Sebab tidak ada penjagaan baik pagar bambu atau pagar semi permanen untuk menjaga bunga asli Indonesia itu, Iwan mengatakan saat ini dirinya berserta warga sekitar akan membuat sebuah pagar untuk menjaga bunga bangkai tersebut hingga tidak mengalami kerusakan. Harapannya, ada instansi pemerintah atau peneliti yang berkunjung melakukan penelitian karena sering nya tumbuh bunga bangkai di sana. 

"Bunga bangkai yang tumbuh pertama, saya tidak tau dan baru tau yang sekarang. Jadi belum terlalu ramai terdengar oleh warga, paling ada beberapa ibu-ibu yang lagi nunggu anaknya pulang sekolah juga sekalian lihat bunga. Ini kita sedang membuat pagar penjaga biar terjaga dan terawat," kata Iwan menutup.

M.A MURTADHO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus