Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

6 Tanaman Langka yang Bisa Ditemui di Indonesia

Memiliki iklim tropis membuat tanaman langka hidup subur di Indonesia.

9 Agustus 2024 | 09.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hutan-hutan di Indonesia memiliki banyak jenis tanaman endemik yang saat ini sudah jarang ditemukan. Hal ini karena kondisi alam Indonesia yang terdiri dari hamparan hutan hujan tropis yang menyimpan banyak keanekaragaman hayati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Memiliki iklim tropis membuat tumbuhan langka hidup subur di Indonesia. Namun, banyak tumbuhan langka di Indonesia jumlahnya semakin berkurang yang membuat, keberadaannya menjadi terancam punah. Kepunahan berbagai jenis flora di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya alih fungsi lahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut tanaman langka yang bisa dijumpai di Indonesia:

1. Rafflesia 

Tanaman yang memiliki nama latin Rafflesia arnoldii ini sudah tak asing di telinga orang Indonesia. Dikutip dari Jungle in Bukit Lawang, bunga ini dinobatkan sebagai bunga terbesar di dunia yang habitatnya ditemukan di hutan hujan Sumatera dan Kalimantan. Bunga ini memiliki kemampuan untuk tumbuh hingga berdiameter tiga kaki. Salah satu yang khas dari bunga ini adalah baunya yang khas, mirip dengan daging busuk. Bunga ini ditemukan oleh Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles yang juga seorang ahli botani. 

2. Titan Arum

Jenis bunga bangkai lain yang ditemukan di Indonesia adalah titan arum (Amorphophallus titanum). Bunga ini juga berukuran raksasa yang ditemukan di Sumatera. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 10 kaki tingginya dan mengeluarkan bau yang mirip dengan bangkai yang membusuk. Bau busuk ini sebenarnya berfungsi untuk menarik kumbang bangkai dan serangga lain yang membantu penyerbukan bunga.

Titan arum dianggap sebagai spesies langka dan terancam punah karena hilangnya habitat di hutan Sumatera. Meskipun tergolong bunga bangkai seperti bunga Rafflesia, bunga ini memiliki bentuk yang berbeda dan tumbuh ke atas. Sedangkan Rafflesia lebih mekar membentuk diagram lingkaran. 

3. Cendana

Dikutip dari Indo Indians, cendana dikenal sebagai pohon langka di Indonesia. Nama latinnya Santalum album. Pohon ini memiliki banyak manfaat untuk ekosistem hutan. Selain itu, pohon cendana menghasilkan kayu yang berkualitas tinggi. Cendana juga memiliki keunikan lain karena aromanya yang harum, pohon ini sering digunakan untuk bahan baku pembuatan parfum, rempah-rempah, kemenyan, aromaterapi, dan sangkur keris. Karena itu, Cendana sering diburu dan jumlahnya semakin sedikit di habitat aslinya. 

4. Tengkawang

Tumbuhan tengkawang atau disebut shorea merupakan tanaman endemik Indonesia yang habitatnya di di daerah Kalimantan. Tanaman ini banyak dimanfaatkan untuk bahan masakan. Buahnya terutama digunakan untuk diolah menjadi minyak yang dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional serta penyedap masakan. Selain dimanfaatkan sebagai minyak, bijinya juga dimanfaatkan sebagai pakan dan makanan bergizi bagi hewan hutan.

5. Pohon Damar

Salah satu jenis tanaman langka di Indonesia adalah tanaman damar. Pohon damar ini memiliki nama latin Agathis dammara. Damar banyak ditemukan di wilayah Papua. Uniknya pohon ini bisa mencapai tinggi hingga 60 meter. Tanaman langka ini dimanfaatkan untuk pembuatan kopal, salah satu bahan dasar pelapis pernis atau lak kertas. Karena perburuan liar atau illegal logging, damar menjadi sulit ditemukan di alam. 

6. Aglaonema Pictum Tricolor

Aglaonema pictum tricolor merupakan tanaman langka yang ditemukan di hutan Jawa. Tumbuhan ini digunakan sebagai tanaman hias karena memiliki daun yang mencolok dengan corak merah muda dan hijau. Aglaonema pictum tricolor merupakan spesies langka dan terancam punah karena hilangnya habitat aslinya. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus