Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler metropolitan pada Selasa pagi dimulai dari kasus bayi tertukar di Bogor. Ibu bayi itu punya alasan kuat bahwa anaknya tertukar di rumah sakit, selain hasil tes DNA.
Berita terpopuler lain adalah kasus anggota Paspampres culik dan aniaya Imam Masykur, seorang penjaga toko kosmetik hingga tewas. Ketua RT di lokasi toko kosmetik itu ungkap laporan warga atas dugaan penjualan obat ilegal di toko tersebut.
Berita terpopuler ketiga adalah warga Rusun Marunda tuntut Heru Budi minta maaf secara terbuka atas pencemaran udara Jakarta. Ketua Masyarakat Marunda sedih ketika ada tokoh publik pimpinan di Jakarta Utara yang menyebut ISPA dan penyakit gatal-gatal yang dialami warga akibat hawa panas, bukan akibat polusi debu batu bara.
Berikut 3 berita terpopuler kanal metropolitan pada Selasa, 29 Agustus 2023:
1. Selain Tes DNA, Ini yang membuat SM Merasa Yakin Bayinya Tertukar
Senin, 18 Juli 2022, menjadi waktu yang dinanti oleh SM, 37 tahun. Sebab, hari itu adalah hari kelahiran anaknya yang ke empat di RS Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada Selasa, 19 Juli 2022, SM pun dipertemukan dengan bayinya yang berkulit putih dan rambut tipis agak merah. Sebagai ibu yang sehari tidak ketemu, SM pun langsung memberikan ASI kepada bayinya itu. Si anak pun sangat lahap saat mengendot asi dari ibunya itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Setelah memberi asi pertama itu, bayi saya lengkap dengan gelang bertuliskan bayi atas nama saya itu dikembalikan ke ruang bayi. Nah besoknya pas mau pulang, bayinya kan dibedong, saya liat kok kulitnya agak beda. Terus pas mau dikasi ASI, juga gak mau. Sesampainya di rumah, saya liat kok rambutnya juga beda. Itu awal mula saya curiga bayi saya tertukar," kata SM kepada Tempo di kediaman nya di Muara Jaya, Ciseeng. Senin, 28 Agustus 2023.
SM mengatakan sejak dari kepulangan dirinya dari RS itu merasa banyak kejanggalan dan meyakini kalau bayinya tertukar. Artinya, SM menyangka, bukan karena pas keluar hasil DNA saja kalau bayinya tertukar.
Menurut SM, hasil DNA itu hanya untuk membuktikan dan meyakinkan dirinya kalau bayinya tertukar. Sehingga sepekan sejak pulang dari RS, SM pun bersama sang suami berjuang membuktikan kalau bayinya tertukar dan ingin kembali atau dikembalikan lagi bayi aslinya.
"Sebelum Polisi melakukan Tes DNA, jujur kami juga sudah melakukan tes DNA duluan pada (bulan) Juli kemarin (2023). Hasilnya menyebut, memang bayi yang saya rawat ini memang bukan anak biologis kami. Cuma sayang waktu itu, ortu bayi satunya menolak untuk tes DNA. Hingga akhirnya dimediasi polisi dan berkenan tes DNA. Hasilnya, semua tahu kalau memang benar 99,99 persen bayi kita tertukar," kata SM menjelaskan.
Saat ini, SM dan suami mengikuti langkah yang diberikan arahannya oleh Polres Bogor dan Kementeria PPPA untuk pengembalian atau Penukaran bayinya yang tertukar itu. Menurut SM, dalam pekan ini minimal ada pertemuan dua kali di rumah bersama yang di sediakan Polres Bogor.
Sebab, tanggal 28 September nanti, bayi tertukar berinisial GL dan GB ini harus sudah kembali ke orangtua biologis nya masing-masing.
"Minggu sekarang dua kali, minggu depan tiga sampai empat kali. Nah minggu ke tiga dan ke empatnya nanti, kata kementerian anak harus sering mungkin ketemu. Kalau bisa selama seminggu itu full. Doakan semoga proses pengembalian anak ini lancar," kata SM.
Selanjutnya Kasus anggota Paspampres culik dan aniaya Imam Masykur, Ketua RT ungkap laporan warga soal dugaan penjualan obat ilegal...
2. Anggota Paspampres Culik dan Aniaya Imam Masykur, Ketua RT Ungkap Dugaan Penjualan Obat Ilegal
Sebelum viral anggota Paspampres culik penjaga toko kosmetik Imam Masykur, Ketua RT di Kelurahan Rempoa, Ciputat Timur, Sarip Marjaya ungkap sempat terima laporan warga tentang aktivitas meresahkan toko itu.
Penculikan dan penganiayaan Imam Masykur hingga meninggal oleh seorang anggpta Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) dan dua rekannya ini Viral di media sosial. Video korban disiksa oleh oknum Paspampres tersebut tersebar luas di jagad maya.
Menurut Marjaya, sebelum Imam Masykur diculik, warga sudah resah dengan aktivitas toko kosmetik dengan rolling door berwarna cokelat tersebut. Ketua RT mendengar informasi jika sebelumnya toko itu sempat digerebek.
"Katanya begitu, sebelum kejadian kemaren. Kebetulan yang punya kontrakan saya panggil, tolong yang ngontrak itu tanya untuk berhubungan dengan tetangga samping," ujar Marjaya di kediamannya, Senin 28 Agustus 2023. Lokasi penculikan warga Aceh Imam Masykur oleh anggota paspampres di toko kosmetik, Jalan Sandratek, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Warga sekitar melaporkan ihwal dugaan aktivitas penjualan obat-obatan ilegal. "Aduan dari warga, cuma mau diselidiki dulu," ujarnya.
Laporan dari warga itu menyebut toko seluas 3x5 meter ini menjual kosmetik hanya kamuflase. "Ini keliatannya kosmetik itu hanya kamuflase, ini mau diselidiki dulu. Beberapa bulan lalu," ujarnya.
Menurut Marjaya, penjual kosmetik tersebut sempat izin ketika hendak mengontrak toko itu.
"Jadikan dia itu mau ngontrak lapor ke mari, bahwa dia mau jualan. Ditanya jualan apa? Kosmetik. Saya juga sempat liat gitu gitu aja. Saya sih ga tau yang sebenarnya dijual itu apa. Karena itu kan tertutup dengan barang barang biasa," ujarnya.
Pantauan TEMPO di lokasi, toko kosmetik yang menjadi tempat penculikan yang dilalukan anggota Paspampres tersebut masih tertutup rapat dan digembok. Namun aktivitas di luar berjalan seperti biasanya. Sejak insiden tersebut belum ada garis polisi yang terpasang di lokasi ini.
Selanjutnya warga Marunda tuntut Heru Budi minta maaf soal pencemaran udara Jakarta...
3. Warga Rusun Marunda Tuntut Heru Budi Minta Maaf Secara Terbuka Soal Pencemaran Udara di DKI
Ketua Forum Masyarakat Rasun Marunda Didi Suwandi, mengaku kecewa terhadap Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, karena tindak kunjung juga melakukan pengawasan terhadap PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda.
"Pengawasan yang kami minta tidak dijalankan,” ujar Didi di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Menteng, Jakarta Pusat, Senin 28 Agustus 2023.
Warga Rusunawa, kata Didi, telah berupaya menemui Dinas Lingkungan Hidup DKI untuk mendapat informasi perusahaan mana yang menjadi pelaku pencemaran batu bara di lingkungan rusunawa. “ Maka kami turut prihatin oleh pengawasan oleh DLH DKI. Berarti artinya keluhan kami tidak digubris oleh mereka,” kata Didi.
Didi memaparkan banyak warga Rusunawa Marunda yang mengeluhkan penyakit ISPA, gatal-gatal dan lainnya. “Seharusnya Pemprov DKI langsung melakukan riset.”
Ketua Masyarakat Marunda ini juga sedih ketika ada salah satu tokoh publik yang menjabat sebagai pimpinan di Wilayah Jakarta Utara. “Dia bilang ini karena hawa panas, bukan berasal dari pencemaran batu bara. Jujur, itu menyakitkan bagi kami,” ucap Didi.Debu yang memenuhi lantai diduga dari polusi batu bara di Rusun Marunda, Blok D3, Cilincing, Jakarta Utara, 19 Agustus 2023. TEMPO.CO/OHAN B. SARDIN
Meski sudah dilakukan penyegelan di beberapa perusahaan sekitar Marunda, namun volume debu juga kerap berubah."Kadang hari ini debu nya dikit, besok bisa banyak. Gak tentu.”
Agar permasalahan pencemaran batu bara ini segara mendapat titik terang, Didi menuntut beberapa hal kepada pemerintah, antara lain:
Meminta kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serius dan sungguh-sungguh mengatasi pencemaran udara yang ada di Marunda dan sekitarnya.
Meminta KLHK memanggil Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi, untuk meminta keterangan dan langkah-langkah yang akan dilakukan Pemprov DKI terhadap penanggulangan pencemaran udara.
Meminta kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta untuk memanggil Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi, atas kelalaian dalam mengatasi pencemaran udara.
Didi juga menuntut agar Heru Budi untuk segera meminta maaf kepada masyarakat DKI, atas pencemaran udara “Minta maaf secara terbuka.”
Pilihan Editor: Ibu Bayi Tertukar Pertahankan Nama Anaknya: Hanya Fisik dan Rupa yang Berubah