Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler di Top 3 Metro pada Jumat pagi dimulai dari laporan tentang pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden yang telah dibuka pada Kamis, 19 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada hari pertama pendaftaran capres-cawapres, dua pasangan dari dua koalisi langsung mendaftar yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain memotret proses administrasi politik yakni pendaftaran surat-surata dan syarat lain sebagai capres dan cawapres, Tempo juga menulis tentang ekspresi dan antusiasme para pendukungan dua pasangan calon tersebut.
Berita terpopuler kedua adalah tentang pencairan tunggakan penyesuaian upah atau rapel selisih gaji Penyedia Jasa Lainnya Perorangan atau PJLP pada November, yang itu artinya mundur dari rencana semula bulan ini. Anggaran Rp 300 miliar yang dialokasikan untuk penyesuaian itu telah disiapkan di APBD Perubahan 2023.
Berikut tiga laporan yang masuk Top 3 Metro pada Jumat pagi:
1. Massa Ganjar-Mahfud Jadikan Taman Suropati sebagai Titik Kumpul Penjemputan Bus
Pendukung Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud Md memadati, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, 19 Oktober 2023. Massa berbondong-bondong mengawal iring-iringan Ganjar-Mahfud yang berangkat dari Tugu Proklamasi hingga gedung KPU.
Titik kumpul pendukung Ganjar-Mahfud ini terpusat di Taman Suropati yang berlokasi tak jauh dari jalur parade. Tempo menyusuri taman ini pada pukul 14.25 sesaat usai Ganjar-Mahfud meninggalkan kantor KPU pukul 13.50.
Di Taman Suropati, massa pendukung Ganjar-Mahfud berkumpul dan menggelar berbagai kegiatan. Mereka yang berasal dari kawasan Jabodetabek ini juga terdiri dari kalangan remaja hingga lansia.
"Kita kumpul-kumpul aja. Tadi mengawal Pak Ganjar dan Pak Mahfud ke KPU," kata Dani Astuti, relawan Sahabat Ganjar, saat ditemui Tempo.
Berdasarkan pantauan Tempo, kegiatan yang dilakukan pendukung Ganjar-Mahfud ini terdiri dari silaturahmi antarwilayah, makan bersama, hingga dangdutan. Tak hanya itu, ada pula warga yang tak beratribut simpatisan yang hadir untuk menonton.
Taman Suropati juga menjadi tempat bus-bus singgah untuk menjemput kembali para pendukung untuk pulang. Sejak pukul 14.40, terlihat banyak bus yang memadati Halte Taman Suropati disusul dengan massa yang berduyun-duyun memasuki pintu bus.
2. Anggaran Rp 300 Miliar Sudah Sedia, PJLP DKI Akan Terima Rapel Penyesuaian Gaji November
Pemerintah DKI Jakarta akan mencairkan tunggakan penyesuaian upah atau rapel selisih gaji Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) November tahun ini--mundur dari rencana semula bulan ini. Anggaran sekitar Rp 300 miliar yang dialokasikan untuk penyesuaian itu telah disiapkan di APBD Perubahan 2023.
"Saat ini, Pemprov DKI Jakarta sudah mengajukan Rancangan APBD Perubahan Tahun Anggaran 2023 ke Kementerian Dalam Negeri," kata Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Michael Rolandi Cesnanta Brata dalam keterangan tertulis, Rabu 18 Oktober 2023.
Dia menjelaskan, setelah disepakati melalui Sidang Paripurna DPRD DKI Jakarta pada 27 September lalu pihaknya segera mengirimkan RAPBD Perubahan 2023 ke Kemendagri. Selanjutnya, Kementerian akan mengevaluasi paling lama 15 hari kerja. Dengan perhitungan tersebut, Kepala BPKD DKI itu memperkirakan evaluasi dari Kemendagri sudah dapat diterima paling lama 20 Oktober.
Menurut Michael, apabila hasil evaluasi Kemendagri sudah diterima, maka akan ada rapat pimpinan gabungan bersama eksekutif dan legislatif. Berikutnya APBD Perubahan akan ditetapkan melalui Peraturan Daerah. "Ditargetkan Perda APBD Perubahan 2023 dapat disahkan pada 26 Oktober 2023," ucapnya.
Dia menuturkan tahapan terakhir sebelum Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dapat digunakan oleh Organisasi Perangkat Daerah adalah dilakukannya penyusunan ploting dana daerah dalam anggaran kas. “Dengan semua proses yang harus dilakukan, maka estimasi pembayaran rapel penyesuaian gaji PJLP baru dapat dilakukan November 2023,” kata Michael.
3. Guru TK Gudang Peluru Bagikan Cerita dan Alasan Mereka Bertahan
Sebagai salah satu pengajar di TK Gudang Peluru, Teti Kusmiati berharap bisa membuat sekolah berusia hampir setengah abad itu terus bertahan. TK Gudang Peluru telah dipastikan diam di lokasinya kini di sebuah taman di tengah kompleks Perumahan Gudang Peluru, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan.
Penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi memutuskan membiarkannya tak terusik revitalisasi taman yang sedang berjalan--meski berkembang kontroversi soal legalitas sekolah ini karena berdiri di atas taman.
Teti menceritakan sudah mengabdi di TK Gudang Peluru sejak 2005. Dia bertahan termasuk saat pandemi lalu ketika jumlah muridnya drop hingga tersisa empat anak. Saat ini, dia menyebutkan, TK Gudang Peluru memiliki 14 murid dengan empat guru.
"Kalau pendapatan tergantung murid, kan setiap murid kami per bulan hanya bayar Rp 100 ribu," ujarnya sambil menambahkan uang total Rp 1,4 juta dari murid setiap bulannya itu yang dikelola untuk membayar guru, dua penjaga sekolah, serta biaya listrik dan sampah.
Sebagai guru TK berpengalaman, Teti mengaku pernah ditawarkan untuk pindah dan mengajar di tempat lain. Namun, ia menolak. Alasannya, amanah dari orang tua murid.
"Kalau ngikutin kebutuhan sendiri dan keluarga ya kurang, tapi kalau melepas murid rasanya tidak bisa," tuturnya saat ditemui di sela-sela Sosialisasi Peraturan Daerah DKI Jakarta di Tebet Eco Park pada Rabu, 18 Oktober 2023.