Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Tuty Alawiyah Pernah Jadi Presiden Muslimah Sedunia, Namanya Menjadi Pengganti Jalan Buncit Raya

Pemprov DKI Jakarta resmi mengganti Jalan Warung Buncit di Jakarta Selatan menjadi Jalan Tuty Alawiyah. Siapa sosok pemilik nama ini?

3 Juli 2022 | 08.37 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Tuty Alawiyah berpidato pada acara Syiar Akbar Majelis Taklim Tasyakur 20 tahun Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 14 Juli 2001. Dok. TEMPO/Imam Wahyudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah resmi mengganti Jalan Warung Buncit di Jakarta Selatan menjadi Jalan Tuty Alawiyah. Lantas siapa sosok Tuty Alawiyah tersebut? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tuty Alawiyah adalah tokoh yang luar biasa terutama di bidang pendidikan, dakwah hingga sosial. Wanita kelahiran Jakarta pada 30 Maret 1942 ini merupakan putri sulung dari sembilan bersaudara dari pasangan KH. Abdullah Syafi'ie dan Hj. Togayah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menempuh pendidikan di Jakarta mulai dari SD pada tahun 1956, SMP pada tahun 1959 dan SMA pada tahun 1962. Kemudian ia melanjutkan ke IAIN Syarif Hidayatullah dan selesai 1976. 

Tuty menikah dengan H. A. Chatib Naseh, dari pernikahannya, ia dikaruniai 5 orang anak yaitu H. Moh. Reza Hafiz, H. Dailami Firdaus, Hj. Nurfitria Farhana, Hj. Lily Kamalia Ihsana, dan Hj. Syifa Fauzia

Semasa hidupnya, banyak kegiatan sosial yang dilakukannya. Pada 1993, ia melanjutkan lembaga pendidikan yang didirikan oleh ayahnya dibawah naungan Yayasan Perguruan As-Syafi'iyah. 

Dalam bidang dakwah, Tuty Alawiyah mendirikan salah satu organisasi muslimah terbesar di Tanah Air yaitu Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), dan juga pernah menjadi Presiden International Muslim Women Union (IMWU) suatu organisasi muslimah dunia yang beranggotakan 88 negara yang bermarkas di Khourtim, Sudan. Ia juga menjadi Ketua Umum International Muslim Women Union chapter Indonesia (1998-2004). 

Ia pernah pula menjabat sebagai Menteri Negara Peranan Wanita (Pemberdayaan Wanita) dalam dua periode pemerintahan, yaitu Kabinet Pembangunan VII (Masa Presiden Soeharto) dan Kabinet Reformasi Pembangunan Pembangunan (Masa Presiden B.J. Habibie). Tuty juga mendapatkan banyak penghargaan, salah satunya Bintang Mahaputra Adhi Pradana dari Presiden B.J. Habibie

Selain itu, banyak pula karya yang dilahirkan oleh Tuty, di antaranya ia berhasil menerbitkan 30 buku antara lain Wanita dalam Nuansa Peradaban, Strategi Dakwah di Majelis Taklim, Membangun Kesadaran Beragama dan masih banyak lagi. 

Hj. Tuty Alawiyah wafat di Rumah Sakit MMC pada usia 74 tahun, pada Rabu 4 Mei 2016 pukul 07.15. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman keluarga di lingkungan Pesantren As-Syafiiyah Jatiwaringin. Namanya diabadikan menjadi nama jalan di Jakarta, belum lama ini.

RINDI ARISKA 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus