Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Usai Rapat Pleno, Ketua KPPS di Bogor Kecelakaan dan Meninggal

Ketua KPPS 16, Desa Galuga, Cibungbulang, Bogor, Neneng Jamilah, meninggal setelah kecelakaan lalu lintas di Bogor.

24 April 2019 | 15.15 WIB

Keluarga dan sahabat berdoa di makam Neneng Jamilah, 30 tahun, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 16, Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Rabu 24 April 2019. Tempo/Ade Ridwan
Perbesar
Keluarga dan sahabat berdoa di makam Neneng Jamilah, 30 tahun, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 16, Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Rabu 24 April 2019. Tempo/Ade Ridwan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bogor – Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 16, Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Neneng Jamilah, 30 tahun, meninggal pada Selasa, 23 April 2019. Dengan demikian, Ketua KPPS Neneng adalah salah satu dari enam petugas KPPS yang meninggal sejak pemilu 2019 pada 17 April 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Satuan Lalulintas Polres BogorAjun Komisaris Muhammad Fadli Amri mengatakan Neneng meninggal setelah mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Cemplang, Cibungbulang, pada Selasa 23 April 2019 sekitar pukul 18.15.

Menurut Fadli, korban mengalami kecelakaan akibat kehilangan kendali saat mengendarai sepeda motor bernomor polisi F-5645-FJ bersama keponakannya, Popon (27).

“Korban dalam posisi dibonceng saat melintasi Jalan Raya Cemplang. Diduga kehilangan kendali akibat ada kendaraan lain yang hendak menyalip,” ujar Fadli kepada Tempo, Rabu, 24 April 2019. Fadli mengatakan, korban terjatuh karena rem mendadak dan mengalami luka sobek pada jari-jari kaki kirinya.

“Oleh warga, keduanya ditolong dan dibawa ke klinik Bhakti Rahayu Galuga. Karena korban lukanya dalam, di rujuk ke RSUD Leuwiliang, kurang lebih setengah jam di ruang UGDkorban meninggal dunia dan belum sempat dilakukan penanganan oleh pihak RSUD,” kata Fadli.

Komisioner KPU Kabupaten Bogor Herry Setiawan mengatakan, tragedi itu terjadi usai Ketua KPPS tersebut menghadiri rapat pleno terbuka di PPK Cibungbulang. “Mungkin kelelahan, kan kita tahu kerja KPPS ini mulai dari hari H pelaksanaan hingga saat ini masih terus bekerja,” kata Herry.

Menurut Herry, meninggalnya Neneng menambah deretan korban meninggal akibat pelaksanaan pemilu 2019. “Sekarang total sudah ada enam orang meninggal, empat orang petugas KPPS, satu orang linmas, dan satu orang PTPS dari Bawaslu,” kata Herry.

Peristiwa meninggalnya Ketua KPPS dan petugas KPPS lain berturut-turut itu, Herry menambahkan, membuat pihaknya berencana membahas kejadian itu bersama Bawaslu dan Pemda Kabupaten Bogor. “Iya hari ini kita mau ada koordinasi bersama, sama membahas soal biaya apresiasi yang akan diberikan kepada para petugas yang meninggal,” kata Herry.

Ade Ridwan Yandwiputra

Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957. Memulai karier jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus