Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jakarta - Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono, menganggap masuknya virus corona jenis baru adalah bukti kegagalan pemerintah Indonesia menanggulangi pandemi.
Pandu mengatakan, pemerintah mengabaikan sistem kedatangan warga dari negara lain sejak tahun lalu.
"Ini kan hadiah dari kegagalan kita," kata dia saat dihubungi, Kamis, 4 Maret 2021.
Menurut dia, baik warga negara Indonesia atau asing yang bertandang ke Tanah Air seharusnya menjalani karantina selama lima hari. Setelah itu, mereka melakukan tes swab PCR hingga menunjukkan hasil negatif.
Jika hasil tes negatif, dia melanjutkan, barulah pendatang diizinkan berkeliaran di Indonesia.
Namun, Pandu menyampaikan, sistem seperti ini tidak terealisasi. Menurut dia, pendatang hanya cukup menunjukkan surat keterangan negatif Covid-19 dari negara asal.
Baca juga : Epidemiolog Guyon Virus Corona Berterima Kasih Kepada Indonesia...
"Itu kan kebodohan yang menurut saya diulang-ulang lagi. Kita tuh tidak pernah mau belajar sih bagimana mengendalikan pandemi," tutur dia.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan varian baru Covid-19 B117, telah ditemukan di Indonesia.
Varian baru Covid-19 ini adalah mutasi dari Sars-CoV-2 yang pertama kali ditemukan di Inggris.
Ada dua orang asal Karawang yang terinfeksi virus B117 yang sempat dikhawatirkan beberapa epidemiolog. Informasi itu disampaikan pada 2 Maret 2021, persis setahun setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan pasien Indonesia pertama yang terlacak terpapar Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini