Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah foto beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp yang memperlihatkan sejumlah gantungan kunci berwarna-warni yang diklaim dijadikan alat oleh para perampok untuk membuntuti calon korbannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tulisan yang disertakan mengatakan gantungan kunci tersebut mengandung alat sistem pemosisi global (GPS). Para perampok disebutkan menggunakan modus memberikannya secara gratis pada para pengendara kendaraan di stasiun pengisian bahan bakar minyak (BBM) alias pom bensin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengendara kendaraan yang menerimanya akan dibuntuti kawanan perampok sampai rumahnya, untuk direbut hartanya. Foto dan klaim yang sama juga beredar di Facebook, bahkan sejak tahun 2016.
Benarkah gantungan kunci itu dipasangi GPS yang dimanfaatkan para perampok?
PEMERIKSAAN FAKTA
Tim Cek Fakta Tempo menverifikasi klaim tersebut menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Google. Ditemukan sejumlah berita yang menjelaskan menyebarnya peringatan gantungan kunci menjadi modus kejahatan seperti itu di berbagai negara.
Klaim tersebut diketahui telah beredar di Spanyol, Inggris, Afrika, Singapura, Malaysia, Indonesia, dan Australia. Sejumlah media di Indonesia dan luar negeri menyatakan bahwa klaim gantungan kunci itu diberikan secara gratis sebagai modus kejahatan adalah hoaks.
Media asal Spanyol, ideal.es, menjelaskan bahwa kepolisan Cartagena, Murcia, Spanyol, menyatakan tidak ada chip yang berbahaya dalam gantungan kunci tersebut. Seseorang tidak bisa membuntuti orang lain menggunakan gantungan kunci tersebut.
Pada tahun 2018, juru bicara Kepolisian Afrika Selatan, Sally de Beer, mengatakan sebaiknya masyarakat tidak mempercayai klaim tersebut, sebagaimana ditulis Africacheck.org. Namun, masyarakat tetap diharapkan untuk waspada terhadap berbagai potensi tindak kejahatan.
Snopes.com menjelaskan gambar dan klaim tersebut sebenarnya telah muncul pada Agustus 2008, disertai keterangan bahwa gantungan kunci itu memanfaatkan energi surya dan dilengkapi chip. Awalnya, klaim itu mengatakan modus perampokan itu dilakukan kawanan penjahat di Ghana dan Nigeria.
Klaim itu mungkin terpengaruh kegiatan promosi retail BBM bermerk Caltex oleh Chevron Corporation. Tahun 2008, mereka melakukan promosi dengan membagikan gantungan kunci gratis berbentuk kotak bening bertuliskan Power Diesel Caltex, di pom-pom bensin di Afrika Selatan.
Kemudian muncul dan menyebar email di antara warganet Afrika Selatan, yang mengklaim bahwa gantungan kunci gratis dari Caltex alat pelacak yang digunakan perampok. Caltex mengkonfirmasi bahwa gantungan kunci yang mereka bagikan secara gratis bersifat aman, dan tidak digunakan untuk kejahatan.
Demikian juga pernyataan juru bicara Kepolisian Afrika Selatan, Inspektur Vincent Mdunge, yang menyatakan klaim dalam email tersebut tidak benar dan pihaknya kemudian melakukan penyelidikan terhadap asal email tersebut.
"Ini murni tipuan dan pengendara tidak perlu takut. Asumsi seperti itu benar-benar menggelikan. Kami pasti akan membuka tuntutan pidana terhadap penipu ini begitu mereka tertangkap."
Sementara Jawa Pos menuliskan bahwa gantungan kunci warna-warni yang beredar hanya memiliki teknologi bluetooth dengan radius maksimal 10 meter, yang dilengkapi baterai CR2032. Alat itu tidak bisa merekam dan mengirimkan kode latitude dan longtitude untuk mengetahui lokasi seseorang, sebagaimana kemampuan GPS yang asli.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim foto gantungan kunci warna-warni yang beredar di internet, biasa dibagikan perampok pada pengendara kendaraan untuk membuntutinya dan menjadikannya sebagai korban, adalah keliru.
Klaim itu merupakan hoaks lama yang disebarkan kembali. Gantungan kunci tersebut hanya memiliki perangkat bluetooth beradius 10 meter untuk mencegah kehilangan barang penting, dan oleh kepolisian sejumlah negara telah dinyatakan tidak berbahaya.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]