Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cekfakta

Keliru: Gus Dur Ramalkan Prabowo akan Dilengserkan Tak Lama setelah Jadi Presiden

Sebuah konten di TikTok memuat klaim bahwa Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pernah meramal Prabowo Subianto akan dilengserkan, tak lama setelah jadi presiden.

7 Maret 2025 | 17.45 WIB

cek-fakta
Keliru: Gus Dur Ramalkan Prabowo akan Dilengserkan Tak Lama setelah Jadi Presiden
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebuah konten di TikTok [arsip] memuat klaim bahwa Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pernah meramal Prabowo Subianto akan dilengserkan, tak lama setelah jadi presiden. Varian lainnya di Facebook mengklaim, Prabowo tidak lama menjabat karena meninggal di kursi presiden.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ramalan Gus Dur itu diklaim disampaikan oleh pendiri Wahid Institute, Ahmad Suaedy dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, KH. Irfan Yusuf Hakim. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Konten di Tiktok pertama kali diunggah pada 20 Maret 2024 dan di Facebook diedarkan pada 16 Desember 2024. Kedua konten masih beredar hingga artikel ini diturunkan. Benarkah Ahmad Suaedy dan Irfan Yusuf Hakim pernah menyampaikan ramalan tersebut?

PEMERIKSAAN FAKTA

Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, Ahmad Suaedy dan KH. Irfan Yusuf Hakim tidak pernah melontarkan soal ramalan Gus Dur bahwa Prabowo tak lama menjadi Presiden RI, baik dilengserkan atau karena meninggal.

Pendiri Wahid Institute Ahmad Suaedy, menjelaskan, ia tidak pernah mendengar perkataan Gus Dur mengenai Prabowo tersebut. Juga tidak pernah mengatakan hal itu kepada siapapun. “Ngeri sekali mengklaim sumbernya dari saya. Saya benar-benar tidak pernah mengatakan itu,” kata anggota Ombudsman periode 2016-2021 ini kepada Tempo melalui pesan Whatsapp, 6 Maret 2025. 

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, KH. Irfan Yusuf Hakim. Ia tidak pernah mengetahui Gus Dur menyampaikan ramalan tersebut. “Saya belum pernah dengar itu, apalagi menyampaikan,” kata dia melalui pesan suara, 6 Maret 2025.

Asal Mula Pernyataan Gus Dur Ramal Prabowo Jadi Presiden

Sebelumnya, klaim bahwa Gus Dur pernah meramal Prabowo akan menjadi presiden di usia tua, ramai beredar sejak kampanye Pemilihan Presiden RI 2024. Salah satu narasumbernya adalah Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, KH. Irfan Yusuf Hakim. Irfan Yusuf memiliki hubungan kekerabatan dengan Presiden ke-4 itu sebagaimana dilaporkan CNN Indonesia. Keduanya sama-sama cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH. Hasyim Asyari.

Irfan Yusuf mengatakan ramalan itu pernah disampaikan Gus Dur dalam suasana santai, sebelum ia wafat tahun 2009, saat berziarah di makam leluhur di area Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur. "Dia mengatakan, 'Pak Prabowo nanti jadi presiden nek wes tuwek (kalau sudah tua)," kata Irfan Yusuf menirukan Gus Dur.

Kepada Tempo, Irfan Yusuf membenarkan bahwa ia pernah menyampaikan mengenai ucapan Gus Dur tersebut. “Kalau itu ya benar (Gus Dur ramal Prabowo jadi presiden). Dan bukan cuma saya yang dengar, dan bukan cuma satu kali kesempatan. Ada beberapa teman yang cerita di kesempatan lain. Di tempat yang berbeda, beliau juga pernah berbicara yang sama,” kata Irfan Yusuf dalam pesan suara WhatsApp, 6 Maret 2025.

Dilansir Detik.com, KH. Said Aqil Siradj saat menjabat Ketua Umum PBNU juga pernah mengatakan Gus Dur menyatakan ramalan tersebut. Hal itu dikatakannya saat suasana menyambut kunjungan Prabowo di Lapangan Desa Kempek, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, 27 Juni 2014, jelang Pilpres 2014. “Gus Dur bilang Anda (Prabowo) masih muda, sabar dulu, nanti setelah memasuki masa tua akan jadi pemimpin. Mudah-mudahan saat ini (Pilpres 2014)," kata Said Aqil.

Akan tetapi, pernyataan Gus Dur yang meramal Prabowo akan jadi presiden itu tidak pernah disampaikan dalam forum publik.

Satu-satunya pernyataan terbuka Gus Dur mengenai Prabowo, ada dalam tayangan program ‘Satu Jam Lebih Dekat’ di TV One menjelang Pilpres 2004. Dalam program tersebut, Gus Dur mendapatkan pertanyaan mengenai calon presiden Indonesia. Ia juga mengatakan telah mengunjungi Megawati Soekarno Putri, memberinya dukungan sebagai calon Presiden RI. 

Pada menit ke-19, Indy Rahmawati sebagai pembawa acara, kemudian bertanya mana yang akan dipilih rakyat Indonesia dari empat kandidat kuat capres saat itu: Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono, Prabowo Subianto, dan Jusuf Kalla. Gus Dur kemudian menjawab bahwa Prabowo Subianto adalah sosok yang ikhlas.

“Kalau orang yang paling ikhlas pada rakyat Indonesia itu Prabowo. Ya banyak lah yang dia bikin itu, menunjukkan dia ikhlas betul kepada rakyat Indonesia,” jawab Gus Dur saat itu.

Tidak ada pernyataan dari Gus Dur yang menyebut Prabowo akan menjadi presiden di usia tua.

Selain tidak ada bukti yang bisa diverifikasi secara independen, putri kedua Gus Dur, Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid, membantah ayahnya pernah meramalkan bahwa Prabowo akan jadi presiden di usia tua. Yenny hanya membenarkan, Gus Dur menyebut Prabowo sebagai sosok yang ikhlas sebagaimana tayangan di TVOne.

Bantahan Yenny itu pernah disampaikan dalam acara bertajuk Halaqoh Kebangsaan Ulama dan Tokoh Masyarakat Se-Madura Bersama Prof. Dr. Mahfud MD Calon Wakil Presiden 2024-2029, pada Januari 2024 dan ditayangkan oleh Metro TV.

Yenny Wahid mengatakan sudah mengkonfirmasi mengenai pernyataan Gus Dur bahwa Prabowo akan jadi presiden pada orang-orang dekatnya. Namun sumber informasi itu tidak jelas. “Saya tanya keluarga saya, ibu saya, kaka saya, adik saya, pengawal, asisten, menteri-menteri dan termasuk saya tanya Pak Mahfud, tidak ada yang pernah mendengar. Ini gak jelas informasinya,” kata Yenny dalam acara itu.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengklaim Ahmad Suaedy dan KH. Irfan Yusuf Hakim menyatakan Gus Dur pernah meramalkan Prabowo akan berhenti di tengah jalan dalam menjabat Presiden RI, adalah klaim keliru.

Kedua orang tersebut telah membantah narasi yang beredar. Sementara Irfan Yusuf hanya mengaku pernah mendengar Gus Dur berbicara Prabowo akan menjadi presiden setelah tua, namun klaim ini dibantah oleh anak kedua Gus Dur, Yenny Wahid.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]

Artika Rachmi Farmita

Artika Rachmi Farmita

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus