Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cekfakta

Keliru, Klaim bahwa Pemberian Vaksin HPV Pada Anak Supaya Seks Bebas Aman

Sebuah video yang beredar di Tiktok, Facebook, dan X, mengklaim bahwa pemberian vaksin HPV kepada anak perempuan kelas 5 SD ialah untuk melegalkan seks bebas saat mereka dewasa.

9 Januari 2025 | 19.00 WIB

cek-fakta
Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebuah video yang beredar di Tiktok [arsip], Facebook, dan X [arsip], memuat klaim bahwa pemberian vaksin HPV kepada anak perempuan kelas 5 SD untuk melegalkan seks bebas saat mereka dewasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Masyarakat jangan seneng, ya, anak-anak itu diberikan vaksin HPV. Itu maksudnya adalah membiarkan anak-anak melakukan seks bebas. Ketika mereka dewasa, karena sudah dibekali vaksin HPV. Ini kebijakan untuk merusak generasi muda. Memberikan vaksin HPV, memberikan alat kontrasepsi secara gratis untuk anak usia remaja. Lihat ini kebijakan ngawur yang dibuat sistem demokrasi,” kata seorang perempuan dalam video itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Benarkah pemberian vaksin HPV supaya seks bebas aman?

PEMERIKSAAN FAKTA

Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan bahwa pemberian vaksin HPV tidak bertujuan untuk melegalkan seks bebas. Vaksin tersebut justru untuk mencegah seseorang terinfeksi virus HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks.

Human papillomavirus (HPV) adalah virus DNA yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit dan selaput lendir yang berpotensi menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks. Penyebab infeksi HPV adalah virus human papillomavirus tipe 6,11,16, dan 18, serta dapat menyerang siapa saja, baik pria (20-24 tahun) maupun wanita (16-19 tahun).

Infeksi virus HPV dapat menular melalui aktivitas seksual, memiliki luka terbuka di area kulit dan kerap berbagi barang pribadi dengan orang lain seperti handuk, sapu tangan, atau kaus kaki.

Dikutip dari badan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk perlindungan anak, UNICEF, lebih dari 95 persen kasus kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus. Kanker serviks merupakan kanker keempat yang paling umum terjadi pada wanita di seluruh dunia dan menyebabkan kematian yang cukup tinggi.

Pada tahun 2022, sekitar 350.000 wanita meninggal karena kanker serviks dan sekitar 660.000 kasus baru muncul. Afrika Sub-Sahara, Amerika Tengah, dan Asia Tenggara memiliki tingkat kematian akibat kanker serviks tertinggi.

Menurut data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021, kanker serviks menempati peringkat kedua setelah kanker payudara, yaitu sebanyak 36.633 kasus atau 17,2% dari seluruh kanker pada wanita. Jumlah ini memiliki angka kematian yang tinggi sebanyak 21.003 kasus atau 19,1% dari seluruh kematian akibat kanker. Apabila dibandingkan angka kejadian kanker serviks di Indonesia pada tahun 2008, terjadi peningkatan dua kali lipat.

Peneliti virologi dan vaksinologi dari Universitas Airlangga, Dr. Arif Nur Muhammad Ansori, M.Si, mengatakan vaksinasi HPV justru untuk mencegah seseorang terinfeksi virus HPV, sama seperti imunisasi lain yang melindungi dari penyakit tertentu. Vaksinasi tidak mendorong ke arah perilaku tertentu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata dia, merekomendasikan vaksinasi HPV dilakukan antara usia 11-12 tahun. “Vaksin HPV paling efektif diberikan sebelum seseorang terpapar virus, yaitu sebelum memasuki usia dewasa atau sebelum memiliki aktivitas seksual,” kata Arif.

Menurut dia, keluarga tetap memiliki peran utama dalam mendidik anak-anak tentang nilai-nilai moral dan kesehatan. “Vaksinasi adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai masyarakat untuk menjaga kesehatan generasi muda,” tegasnya.

UNICEF menyebut lebih dari 130 negara telah mengintegrasikan vaksin HPV ke dalam jadwal imunisasi rutin mereka, tetapi itu saja belum cukup. Jutaan wanita dan anak perempuan, yang sebagian besar tinggal di negara-negara termiskin di dunia, masih kekurangan akses ke vaksin, skrining, dan pengobatan yang dapat menyelamatkan hidup mereka.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim pemberian vaksin HPV supaya seks bebas aman adalah keliru.

Vaksinasi HPV dapat melindungi anak kita dari kanker tertentu di kemudian hari.

TIM CEK FAKTA TEMPO

**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]

Artika Rachmi Farmita

Artika Rachmi Farmita

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus