Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Saat ini pemerintah telah mewajibkan vaksin HPV untuk cegah kanker serviks. Kementerian Kesehatan menyebutkan, program vaksinasi HPV menyasar pelajar perempuan usia kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar.
Lalu bagaimana pemberian dosis vaksin HPV sesuai dengan panduan WHO?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kanker serviks merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh HPV yang menyerang leher rahim. Hal inilah yang membuat kanker serviks ini sering disebut sebagai pembunuh diam-diam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari idai.or.id, vaksin human papilloma virus (HPV) merupakan vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus HPV.
Virus HPV ini dapat menginfeksi manusia pada sel epitel di kulit dan membran mukosa seperti pada daerah kelamin, dan juga dapat menyebabkan keganasan atau kanker. Adapun cara penularan virus ini adalah melalui kontak atau hubungan seksual.
Ada 2 jenis vaksin HPV di Indonesia yang beredar, yaitu bivalen dan tetravalen. Bivalen mengandung 2 tipe virus HPV (16 dan 18) yang dapat mencegah kanker leher rahim, sedangkan tetravalen mengandung 4 tipe virus HPV (6,11,16,dan 18) yang dapat mencegah sekaligus kanker leher rahim dan juga kutil kelamin atau genital ward.
Melansir dari Antara, Ketua SAGE, Dr Alejandro Cravioto mengatakan vaksin HPV sangat efektif untuk pencegahan HPV serotipe 16 & 18 yang menyebabkan 70 persen kanker serviks.
SAGE Merekomendasikan dosis vaksis HPV ini berdasarkan usia.
1. Untuk anak perempuan usia 9-14 tahun sebanyak satu sampai dua dosis.
2. Untuk wanita berusia 15-20 tahun sebanyak satu sampai dua dosis.
3. Untuk wanita berusia lebih dari 21 tahun diberikan dua dosis dengan interval 6 bulan.
4. Individu dengan immunocompromised, termasuk mereka dengan HIV, harus menerima tiga dosis jika memungkinkan, dan bila tidak, setidaknya menerima dua dosis.
Dr. Princess Nothemba (Nono) Simelela selaku Asisten Direktur Jenderal WHO mengatakan rekomendasi dosis tunggal vaksin HPV berpotensi membuat 90 persen anak perempuan divaksinasi pada usia 15 tahun pada tahun 2030.
RINDI ARISKA
Baca : Tak Cuma 1, Vaksin HPV Bisa untuk Beberapa Macam Kanker
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.