Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah konten yang beredar di Instagram [arsip] dan YouTube memuat klaim bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin memindahkan dua juta warga Gaza ke Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konten itu berbentuk poster dengan foto Donald Trump dan narasi: Viral! Donald Trump ingin pindahkan 2 juta warga Gaza ke negara Indonesia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Benarkah Trump ingin memindahkan dua juta warga Gaza ke Indonesia?
PEMERIKSAAN FAKTA
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa wacana memindahkan 2 juta warga Gaza ke Indonesia memang diucapkan oleh utusan Trump. Namun wacana ini telah dibantah oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia. Sejumlah pengamat menyatakan bahwa wacana itu tidak mungkin terjadi dan bukan bagian dari hasil kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Wacana memindahkan warga Gaza ke Indonesia pertama kali disebutkan dalam berita NBCnews.com edisi 19 Januari 2025. Berita itu mengulas informasi bahwa utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff yang mempertimbangkan untuk mengunjungi Gaza setelah gencatan senjata. Ia juga menyinggung rencana kelanjutan dari kesepakatan gencatan senjata tersebut, termasuk relokasi sementara 2 juta warga Palestina yang saat ini berada di pengungsian. Indonesia disebut menjadi salah satu negara yang dikaji untuk menjadi tujuan pemindahan sementara tersebut.
Namun gagasan relokasi itu sangat kontroversial karena diyakini menjadi cara Israel menguasai tanah warga Palestina.
Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran, Jannus TH Siahaan, dalam opininya yang diterbitkan The Times of Israel, menyatakan, perkataan Witkoff bukan pernyataan resmi Trump.
Namun menurutnya, pernyataan itu menggambarkan pemerintahan Trump tidak menyukai sikap Indonesia yang aktif memojokkan Israel dalam forum-forum internasional.
Menurut Jannus, secara teknis rencana itu sulit direalisasikan, mengingat warga Palestina sangat setia mempertahankan tanah air mereka, Indonesia juga bukan tujuan utama pengungsi dari Timur Tengah. Wacana itu berpotensi menjauhi agenda solusi dua negara.
Dosen Departemen Ilmu Hubungan Internasional (DIHI) UGM, Nur Rachmat Yuliantoro, mengatakan Trump beberapa kali memperlihatkan kedekatannya dengan Witkoff. Trump beberapa kali melontarkan pujian kepada Witkoff. Meski begitu pernyataan Witkoff masih wacana.
“Dilihat dari sisi ini, bisa saja kita mengatakan bahwa pernyataan Witkoff adalah resmi, tetapi ia masih merupakan wacana, belum menjadi kebijakan,” kata Nur Rachmat pada Tempo melalui pesan, Rabu, 22 Januari 2025.
Menurutnya kalimat itu bisa dilihat sebagai pernyataan resmi, meskipun wacana memindahkan dua juta warga Gaza ke Indonesia adalah sesuatu yang "nyeleneh" dan tidak masuk akal.
“Itu sama sekali bukan solusi yang cerdas, tapi lebih sekedar sensasi saja. Secara logika, secara teknis, wacana itu akan sangat sulit dan tidak akan diterima baik oleh warga Gaza maupun pemerintah dan rakyat Indonesia,” ujar Nur Rachmat.
Tanggapan Indonesia
Dilansir Tempo, Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat menyatakan bahwa Indonesia tidak pernah mendapat usulan dari pihak manapun terkait rencana relokasi besar-besaran warga Gaza ke Indonesia.
“Pemerintah RI tidak pernah mendapatkan informasi apapun mengenai hal ini,” kata Rolliansyah, 20 Januari 2025.
Artinya bila pun benar ada rencana tersebut, hal itu belum dibahas secara resmi dengan pemerintah Indonesia. Selama ini pemerintah Indonesia aktif mengirimkan berbagai bentuk bantuan kepada Palestina, namun tak ada di antaranya yang berupa penerimaan relokasi warga.
Sementara Menlu RI Sugiono menyatakan siap mendukung rekonstruksi Gaza dan menambah pengiriman bantuan kemanusiaan, serta siap mengirim pasukan perdamaian ke wilayah Palestina jika diminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang diucapkannya pada Jumat, 17 Januari 2025.
Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan tertulis bertanggal 21 Januari 2025, juga menegaskan Indonesia tetap dengan posisi bahwa segala upaya untuk memindahkan warga Gaza tidak dapat diterima.
Dalam pernyataan resmi yang diterima Tempo itu, Kemlu RI menyatakan berbagai upaya pengurangan warga Palestina di gaza bisa berujung pada perluasan pendudukan ilegal oleh Israel.
"Gencatan senjata di Gaza harus menjadi momentum untuk memulai dialog dan negosiasi guna mewujudkan solusi dua negara, sesuai hukum internasional dan parameter internasional yang telah disepakati," isi keterangan tersebut.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan narasi yang menyatakan pemerintahan Trump ingin memindahkan dua juta penduduk Gaza ke Indonesia adalah klaim yang menyesatkan.
Wacana relokasi tersebut sulit direalisasikan dan bukan bagian dari hasil kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]