Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Potongan video diunggah di YouTube [arsip] dan Instagram memuat klaim bahwa Gubernur Lampung 2025-2030 terpilih, sekaligus Ketua DPD Gerindra Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, tidak hafal Pancasila.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Video itu memperlihatkan Rahmat Mirzani memimpin pembacaan Pancasila di acara HUT Partai Gerindra ke-17. Lalu terdengar dimana Rahmat melewatkan sila keempat Pancasila. “Memalukan...!! Viral kader gerindra tak hafal pancasila di hut-17 gerindra lompat dari sila 3."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, benarkah Ketua DPD Gerindra Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, tidak membaca sila keempat Pancasila saat HUT Partai Gerindra ke-17?
PEMERIKSAAN FAKTA
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, terdapat masalah teknis streaming pada kanal YouTube Gerindra TV. Hal ini berdampak pada pembacaan Pancasila yang dipimpin Ketua DPD Gerindra Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menjadi tidak utuh. Faktanya, Rahmat Mirzani membacakan lima sila pada Pancasila dengan lengkap.
Tempo menonton dua siaran HUT Gerindra ke-17 di Sentul International Convention Center, Bogor yang ditayangkan oleh Gerindra TV dan Garuda TV pada 15 Januari 2025. Garuda TV adalah sebuah jaringan televisi swasta di Indonesia yang dimiliki oleh PT Digdaya Media Nusantara, yang terafiliasi dengan Prabowo Subianto.
Di saluran Gerindra TV, pada menit ke-36:30, Rahmat terdengar tidak membacakan sila keempat Pancasila. Dari sila ketiga, Rahmat dan hadirin langsung melompat ke sila kelima. Namun, siaran langsung Garuda TV pada menit ke-26:53, memperlihatkan kelima sila dibacakan secara lengkap oleh Rahmat dan peserta.
Rahmat melalui akun Instagram miliknya, mengunggah video yang direkam peserta lewat kanal Garuda TV saat dia membacakan Pancasila. Dalam video tersebut, Rahmat dan peserta membaca lima sila dengan lengkap.
Masalahnya, bagaimana perbedaan itu terjadi meski sudut pengambilan video pada kedua saluran tersebut sama?
Tempo mewawancarai salah satu penyedia layanan jasa live streaming yang berpengalaman menangani acara seremonial kepresidenan di Jawa Timur. Muhammad Yunan Fahmy dari CV Alzen Metro Data menjelaskan, siaran langsung yang dihadiri presiden biasanya mengandalkan satu sumber pengambilan video. “Sumber itu yang mengelola input video dari beberapa kamera yang terpasang,” kata Fahmi kepada Tempo, Senin, 17 Februari 2025.
Kemudian, beberapa instansi di pemerintahan yang membutuhkan siaran langsung, menghubungkan encoder ke sumber kamera tersebut. Encoder adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk mengubah gerakan atau posisi fisik menjadi sinyal digital yang dapat dibaca oleh sistem komputer atau kontrol.
Pada umumnya, sudut pengambilan video pada acara tersebut akan sama, meskipun disiarkan oleh beberapa pihak. Namun, kesalahan teknis apa yang mungkin bisa terjadi sehingga output video siaran bisa berbeda?
Fahmi menyimak hasil dua siaran langsung yang ditayangkan Gerindra TV dan Garuda TV menggunakan headset. Memang di saluran Gerindra TV menunjukkan suara atau voice terpotong setelah pembacaan sila ketiga.
Fahmi menduga masalah yang mungkin terjadi ada di perangkat encoder saluran YouTube Gerindra TV sehingga menurunkan kualitas media yang ditransfer (down bitrate). Jika masalah ini terjadi, video siaran langsung yang mengalami down bitrate akan menampilkan tanda jeda atau delay.
“Namun saat siaran langsung itu selesai dan hasilnya diunggah ke YouTube, bagian yang mengalami down bitrate akan terhapus,” kata Fahmi.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan sila keempat tidak diucapkan dalam pembacaan Pancasila dalam acara HUT Partai Gerindra ke-17 adalah klaim yang menyesatkan.
Video yang beredar berasal dari saluran YouTube Gerindra TV yang mengalami masalah teknis saat siaran langsung, sehingga video pembacaan sila keempat menjadi terpotong. Pada video lainnya yang disiarkan Garuda TV, Rahmat dan peserta HUT Gerindra membacakan seluruh sila Pancasila dengan lengkap.
TIM CEK FAKTA TEMPO
** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]