Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Pandu Sjahrir dan Dony Oskaria akan masuk jajaran pimpinan Danantara.
Kepengurusan Danantara berisi para pengelola dana investasi.
Wakil menteri dan pejabat eselon I bisa menjadi pengurus Danantara.
SETELAH mengikuti rapat selama satu jam lebih di gedung Bank Indonesia pada Selasa malam, 11 Februari 2025, Pandu Patria Sjahrir hadir dalam konferensi pers bersama sejumlah pejabat tinggi negara. Ketika itu Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait berkata, “Ini Pak Pandu dari Danantara.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan Maruarar di depan jurnalis itu menjadi konfirmasi atas kabar masuknya Pandu Sjahrir ke jajaran pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara. Sebelumnya Maruarar juga beberapa kali menyebut nama Pandu sebagai perwakilan Danantara, tapi sebatas lewat media sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabar Pandu, kemenakan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, menjadi pengurus Danantara berembus sejak lembaga itu dibentuk pada akhir 2024. Dalam dokumen rencana peresmian Danantara yang beredar pada November 2024, Pandu mendapat waktu berbicara sebagai chief operating officer atau direktur operasi lembaga itu. Namun peresmian itu batal. Kini nama Pandu muncul sebagai salah satu kandidat Kepala Danantara setelah struktur lembaga ini berubah melalui revisi Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara.
Selama ini Pandu dikenal sebagai pengusaha dan investor. Kiprahnya di dunia modal ventura pun sangat panjang. Ketua Bidang Investasi Asosiasi Pengusaha Indonesia itu tercatat sebagai Managing Partner Indies Capital Partner sejak 2017 dan pendiri AC Ventures pada 2020. Dia juga terdaftar sebagai bos di beberapa perusahaan, seperti PT TBS Energi Utama Tbk, Electrum, dan Artotel Group. Pemegang gelar master administrasi bisnis dari Stanford University, Amerika Serikat, ini pun pernah menjabat Komisaris Bursa Efek Indonesia pada 2020-2023.
Di dunia politik, Pandu terlibat dalam pemenangan Prabowo Subianto pada pemilihan presiden 2024. Kala itu ia menjabat Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional Prabowo. Putra ekonom Sjahrir ini juga memiliki kedekatan dengan keluarga Prabowo. Semua rekam jejak tersebut, menurut tiga pejabat pemerintah kepada Tempo, menjadi faktor yang mendorong Pandu masuk ke jajaran petinggi Danantara.
Ketika ditemui seusai pertemuan di Bank Indonesia pada Selasa malam itu, Pandu enggan menjelaskan peran dan posisinya di Danantara. Sembari berjalan menuju mobilnya, ia hanya mengatakan, “Tunggu tanggal mainnya, tunggu dari Istana.”
Selain Pandu, nama yang dikabarkan muncul dalam jajaran petinggi Danantara adalah Rosan Perkasa Roeslani. Menurut empat pejabat pemerintah, Rosan, yang kini menjabat Menteri Investasi, akan menjadi Kepala Danantara menggantikan Muliaman Darmansyah Hadad. Pertimbangannya, kata pejabat itu, Rosan dianggap mampu mengelola aset jumbo badan usaha milik negara. Sebelumnya dia memang dikenal sebagai pendiri Recapital Advisors, perusahaan pengelola aset dan investasi.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Rosan Roeslani memberikan keterangan pers di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 4 Februari 2025. Tempo/Imam Sukamto
Sebelumnya dikabarkan Prabowo melantik Muliaman Hadad sebagai Kepala Danantara pada 22 Oktober 2024. Laporan Tempo berjudul “Di Balik Tarik-Ulur Pendirian Danantara” pada 10 November 2024 menyebutkan penunjukan mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan itu sebagai Kepala Danantara tak lepas dari rekomendasi tim pakar, yang antara lain beranggotakan mantan Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah. Muliaman pun terlibat dalam pengkajian Danantara sejak September 2024.
Seperti Muliaman, Rosan terlibat dalam pembahasan awal Danantara. Melalui unggahan di akun Instagram-nya, 4 November 2024, Rosan mengatakan pada 3 November 2024 malam ada rapat koordinasi menjelang rencana peluncuran Danantara. Saat itu Rosan dikabarkan bakal menjadi Chairman Danantara. Namun Rosan membantah informasi tersebut dalam wawancara dengan Tempo pada Kamis, 30 Januari 2025.
Kini tiga tokoh di lingkaran koalisi Prabowo mengatakan nama Rosan kembali menguat sebagai calon pemimpin Danantara. Alasannya, mereka menjelaskan, Rosan tak hanya berpengalaman di dunia usaha, tapi juga dalam politik. Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara ini adalah Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo dalam Pemilihan Umum 2024. Seusai pemilu, dia menjabat Ketua Umum Gerakan Solidaritas Nasional, organisasi yang mewadahi para pendukung Prabowo. Dia juga memiliki pengalaman diplomasi internasional saat menjabat Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat pada 2021-2023.
Ketika ditemui dalam acara “The Business Environment in Indonesia: Exploring the World Bank’s Business Ready Report” di Jakarta pada Senin, 10 Februari 2025, Rosan tak menjawab pertanyaan tentang informasi yang menyebut dia akan memimpin Danantara. Dia hanya mengatakan Danantara akan menjadi kekuatan besar untuk mengembangkan perekonomian Indonesia. “Insyaallah bisa diluncurkan, segera.”
Adapun nama baru yang akan menjadi pengurus Danantara adalah Dony Oskaria yang kini menjabat Wakil Menteri BUMN. Dony digadang-gadang menjadi petinggi di holding operasional Danantara. Penunjukan ini pun memiliki dasar. Rancangan revisi Undang-Undang BUMN yang sudah disahkan Dewan Perwakilan Rakyat menyebutkan komisaris holding adalah perwakilan Kementerian BUMN. Perwakilan yang dimaksud adalah “wakil menteri atau pejabat eselon I”.
Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria mengikuti rapat kerja Komisi VI DPR yang membahas Rancangan Undang-Undang tentang perubahan ketiga atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 1 Februari 2025. Tempo/M Taufan Rengganis
Sebagai Wakil Menteri BUMN, Dony telah mendapat tugas membina 23 perusahaan pelat merah, dari bank hingga perusahaan asuransi, farmasi, dan manufaktur. Sebelum menjadi pejabat pemerintah, Dony malang melintang sebagai eksekutif di berbagai perusahaan. Dia pernah menjabat Chief Executive Officer Hospitality & Entertainment CT Corp, Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Wakil Direktur Utama PT Garuda Indonesia, dan Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney—induk BUMN sektor pariwisata.
Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance Andry Satrio Nugroho mengatakan pemilihan pengurus dan pengawas Danantara krusial lantaran tantangan yang bakal dihadapi lembaga ini berat. Salah satunya menyehatkan BUMN yang bermasalah. “Kalau ditaruh di bawah Danantara khawatir bisa memberikan sinyalemen negatif,” tuturnya. Menurut Andry, Danantara harus mencari investasi baik dari dalam maupun luar negeri. Karena itu, semestinya portofolio badan pengelola investasi ini adalah BUMN berkualitas.
Kini kepastian orang-orang yang akan mengurus Danantara tinggal menunggu waktu. Presiden Prabowo Subianto mengatakan lembaga ini bakal diluncurkan pada Senin, 24 Februari 2025. Pada tahap awal, Prabowo mengatakan, badan ini akan mengelola aset lebih dari US$ 900 miliar. Nantinya, investasi Danantara akan masuk ke berbagai proyek di sektor energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan pangan. Prabowo berharap Danantara dapat berkontribusi terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8 persen. ●
Francisca Christy, Adil Al Hasan, Dani Aswara, Dede Leni berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul Kocok Ulang Pucuk Pimpinan