Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan hasil penelitian Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat penghunian kamar hotel berbintang di Indonesia pada bulan Agustus 2021 menunjukkan peningkatan sebesar 2,69 persen dari bulan Juli 2021. Pada Agustus 2021, tingkat penghunian kamar hotel berbintang mencapai angka 25,07 persen, sementara tingkat di Juli 2021 angkanya adalah 22,38 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun bila dibandingkan per tahun (year-on-year) dengan Agustus 2020, terjadi penurunan sebesar 7,86 persen. Di Agustus 2020, tingkat penghunian kamar hotel berbintang adalah 32,93 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Kepala BPS Margo Yuwono, kenaikan tingkat penghunian kamar hotel berbintang per bulan pada Agustus 2021 tidak terlepas dari pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dengan adanya pelonggaran, maka masyarakat mulai melakukan perjalanan dan menggunakan fasilitas hotel berbintang untuk mendukung kegiatan perjalanan.
Maluku Utara menjadi provinsi dengan pertambahan tingkat penghunian kamar hotel berbintang tertinggi. Pada bulan Agustus 2021, tingkat penghunian kamar hotel berbintang di provinsi itu sebesar 50,18 persen, bertambah 21,26 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Provinsi lain dengan pertambahan tinggi berikutnya adalah Banten, Lampung, dan Jawa Barat.
Ada pula provinsi yang mengalami pengurangan tingkat penghunian kamar hotel berbintang. Sulawesi Utara menjadi provinsi dengan pengurangan tingkat penghunian kamar hotel berbintang tertinggi. Pada bulan Juli 2021, provinsi itu masih mencatatkan angka tingkat penghunian kamar hotel berbintang sebesar 33,45 persen, namun di bulan Agustus 2021 angkanya menurun 6,09 persen menjadi 27,36 persen. Provinsi lain yang mengalami pengurangan tertinggi berikutnya adalah Riau, Sumatera Utara, dan Aceh.
Dikutip dari Sistem Rujukan Informasi Statistika BPS, angka tingkat penghunian kamar hotel adalah rasio perbandingan banyaknya kamar hotel yang terpakai dengan banyaknya kamar hotel yang tersedia. Rasio ini berguna untuk mengetahui berapa persen kamar yang tersedia diinapi tamu dalam waktu tertentu, dan seberapa besar minat pengunjung terhadap akomodasi hotel di suatu daerah.