Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Sebanyak 20 judul board game Indonesia ikut pameran internasional, Essen SPIEL 2019 di Messe Essen, Jerman pada 24 – 26 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perwakilan dari Indonesia akan mengusung nama Archipelageek dalam pameran itu, untuk mengangkat produk-produk industri game Indonesia di dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) dan Asosiasi Pegiat Industri Board Game Indonesia (APIBGI) mengusungnya dari tahap kurasi hingga seleksi.
“Essen Spiel merupakan salah satu pameran skala internasional terbesar dan menjadi rujukan industri board game dunia,” ujar Deputi Pemasaran Bekraf, Joshua Simandjuntak lewat keterangan tertulis, Sabtu, 28 September 2019.
Panitia mencatat ada 75 judul board game Indonesia yang mengikuti seleksi. “Game terpilih mewakili Indonesia secara keseluruhan,” kata Ketua APIBGI Andre Dubari. Penjurian final berdasarkan aspek marketing terkait nilai jual produk dan aspek gameplay untuk melihat ketajaman dan keunikan cara bermain.
Board game merupakan permainan non-digital yang ragamnya bisa dimainkan di atas meja. Bentuk lawasnya seperti permainan monopoli, catur, domino. Di era milenial, board game muncul dengan aneka tema, cara main, cerita, dan tantangannya.
Contoh board game karya kreator Indonesia yang akan dipamerkan di Jerman itu seperti permainan kata dengan 2-4 pemain berjudul Cine: Write and Trade buatan TeMaTiS Co.
Tabletoys Indonesia membuat board game bagi 2-4 pemain berjudul Korowai yang bertema tentang suku asli Papua. Adapun Nusa Rasa dari Ketchup Games bertema kuliner untuk dimainkan 2-4 orang.
Board game lain yang akan mengisi paviliun Indonesia yaitu Mindblowon, SEN: Save the Queen, The Forbidden Ritual, Bunaken: The Undersea Paradise, Belapati War, Cenayang, Coffee Crash, Dua Kerajaan, Jalan-Jalan, Kancil, Laga Pendekar. Kemudian ada Luwenak!, Prabumeru, The Adventure of Bam-Bam Aksara Jawa, Toraja, Unmask!, dan War of The Words.