Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Permainan papan adalah hiburan di masa kecil bagi generasi yang besar sebelum zaman perkembangan teknologi seperti sekarang, di mana anak-anak dan orang dewasa lebih senang bermain game di komputer atau gawai. Ada berbagai jenis permainan papan atau board game, seperti ludo, halma, skrabel, monopoli, catur, dan ular tangga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagian orang masih suka memainkannya saat ini sebagai nostalgia atau agar lebih dekat dengan teman dan anggota keluarga lain. Apalagi di masa liburan seperti sekarang, permainan papan bisa menjadi hiburan pemberi keceriaan. Selain sebagai hiburan, permainan ini juga baik buat kesehatan mental.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dari perspektif kognitif, banyak permainan papan menantang fungsi keterampilan otak. Keterampilan ini termasuk daya ingat, fleksibilitas mental, mengatur emosi, organisasi, dan banyak lagi," jelas Carol Lambdin-Pattavina, anggota American Occupational Therapy Association, kepada Fox News Digital.
Permainan ular tangga karya dosen UI. Doc: UI
Redakan stres dan koneksi sosial
Ketika bermain board game, orang menggunakan memori untuk mengantisipasi langkah yang akan dilakukan lawan atau dirinya sendiri. Manfaat lain adalah fleksibilitas mental yang membuat kit selalu berpikir, terutama saat berkutat dengan permainan papan yang butuh strategi.
Permainan papan juga dinilai bisa membuat rileks, kata psikolog Kathleen Young dari Wilmington, Carolina Utara. "Banyak orang bilang permainan papan adalah hobi atau aktivitas yang bisa meredakan stres dan pengalih dari kesibukan sehari-hari," ujarnya.
Banyak permainan menuntut keterampilan sosial seperti kerjasama, komunikasi, dan kerja tim sehingga para pemain berkesempatan untuk mengembangkan keterampilan ini.
"Lebih dari itu, permainan papan bisa menjadi koneksi sosial. Jika Anda mencari cara untuk menemukan koneksi sosial baru, mencari kelompok yang biasa berkumpul untuk permainan papan sangat membantu," tutur Young.
Pilihan Editor: Prediksi Tren Kesehatan Mental di 2024 Menurut Terapis