Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat kembali memperketat pembatasan ekspor ke industri semikonduktor Cina pada Senin, 2 Desember 2024. Seperti dilaporkan Reuters, langkah ini mencakup pembatasan ekspor ke 140 perusahaan, termasuk pembuat peralatan chip Naura Technology Group (002371.SZ), Piotech (688072.SS), dan SiCarrier Technology.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini menjadi salah satu upaya besar terakhir pemerintahan Joe Biden untuk membatasi akses dan kemampuan produksi chip Cina, yang dapat digunakan untuk kecerdasan buatan (AI) dalam aplikasi militer yang itu mengancam keamanan nasional AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Paket kebijakan baru ini mencakup pembatasan ekspor chip memori high bandwidth memory (HBM) yang penting untuk pelatihan AI, serta 24 alat pembuat chip tambahan dan tiga perangkat lunak chip. Peralatan manufaktur chip yang dibuat di negara seperti Singapura, Malaysia, Israel, Taiwan, dan Korea Selatan juga terkena aturan baru ini. Hanya Belanda dan Jepang yang dikecualikan.
Selain itu, lebih dari 100 perusahaan semikonduktor China, termasuk Swaysure Technology Co, Qingdao SiEn, dan Shenzhen Pensun Technology Co, serta dua perusahaan investasi, Wise Road Capital dan Wingtech Technology Co (600745.SS), ditambahkan ke dalam Entity List. Perusahaan dalam daftar ini dilarang menerima pasokan dari AS tanpa lisensi khusus.
Kebijakan ini juga mempengaruhi produsen chip terbesar di Cina, Semiconductor Manufacturing International (0981.HK), yang sebelumnya sudah masuk Entity List pada 2020. Kebijakan baru ini menghapus celah yang memungkinkan perusahaan tersebut tetap menerima barang dengan lisensi khusus.
Pembatasan ini diperkirakan akan berdampak pada perusahaan global seperti Lam Research (LRCX.O), KLA(KLAC.O), Applied Materials (AMAT.O), serta produsen alat non-AS seperti ASM International (ASMI.AS). Produsen chip memori seperti Samsung Electronics (005930.KS), SK Hynix, dan Micron juga diperkirakan terkena dampak, terutama terkait pembatasan teknologi HBM2 dan yang lebih tinggi.
Pembatasan ekspor chip ini merupakan kebijakan besar ketiga terkait ekspor chip ke China di bawah pemerintahan Biden, menyusul serangkaian kontrol pada 2022 yang menjadi perubahan besar dalam kebijakan teknologi AS sejak 1990-an. Meski Cina terus mempercepat upaya untuk mandiri dalam sektor semikonduktor, negara itu masih tertinggal dari pemimpin industri global seperti Nvidia (NVDA.O) dan ASML (ASML.AS).