Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Google Maps menghadirkan berbagai layanan baru untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Strategic Partnerships Development Manager Google Maps Indonesia Galuh Rohmah mengatakan bahwa Google terus berkolaborasi dengan berbagai pihak meningkatkan pengalaman mudik bagi masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jadi Google sangat senang hari ini punya kesempatan berdiskusi dengan Korlantas, Polri, Jasa Marga, juga dua kementerian yaitu Kemenko Infra dan Kementerian Perhubungan, untuk memberikan layanan mudik,” kata Galuh di Kantor Google Indonesia, Jakarta, Selasa, 11 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bentuk kolaborasi yang dilakukan adalah dengan menyediakan informasi terkait kebijakan mudik melalui fitur baru. “Kami memastikan bahwa informasi-informasi seperti informasi SKB Tiga Menteri itu bisa masyarakat akses lewat Google Maps. Itu yang pertama,” tuturnya.
Kedua, Google Maps juga akan menampilkan informasi diskresi kepolisian selama periode mudik. Ketiga, Google Maps menghadirkan fitur bagi pengguna moda transportasi lain, seperti kereta jarak jauh dari PT Kereta Api Indonesia (KAI). Masyarakat, kata Galuh, dapat mengakses jadwal keberangkatan serta nama kereta langsung melalui aplikasi Google Maps.
“Kami menyediakan layanan tidak hanya untuk pemudik menggunakan kendaraan pribadi,” katanya. “Pemudik bisa melihat jadwal keretanya, kemudian melihat nama keretanya lewat Google Maps.”
Keempat, Google Maps juga menampilkan data lokasi fasilitas umum seperti rest area, SPBU, serta bengkel, baik yang bersifat permanen maupun temporer. Fitur ini didukung kerja sama dengan Jasa Marga dan pihak swasta.
“Google di sini memastikan bahwa Google Maps bisa menjadi bantuan masyarakat untuk pulang ke rumah dengan nyaman, sampai tepat waktu yang direncanakan, dan juga saat mereka kembali ke tempat sebelumnya,” tutur Galuh.
Google berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah dalam berbagai momen lainnya. Galuh menyebut kolaborasi yang berkesinambungan, berkelanjutan, tidak hanya saat momen mudik.
Kasubagdalops Bagops Korlantas Polri AKBP Renaldi Oktavian, Strategic Partnerships Development Manager Google Maps Indonesia Galuh Rohmah, dan Corporate Communications and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana saat ditemui di kantor Google Indonesia, 11 Maret 2025. TEMPO/Alfitria Pratiwi
Tahun ini, Galuh menambahkan, Google turut mengantisipasi perubahan pola pergerakan pemudik akibat kebijakan Work from Anywhere (WFA) sebelum puncak arus mudik. Dengan kebijakan ini, diharapkan arus mudik lebih tersebar dan tidak menumpuk dalam satu atau dua hari.
Dengan masyarakat yang diharapkan menjadi punya lebih banyak waktu untuk mudik pada hari-hari sebelum puncak mudik tersebut, Galuh menyatakan, "Google pun, dengan kolaborasi ini, juga terus belajar dengan dinamika pergerakan masyarakat.”
Dalam kesempatan yang sama, AKBP Renaldi Oktavian, perwakilan dari Korps Lalu Lintas Polri menyampaikan menyambut baik kolaborasi ini. Menurut dia, informasi yang diberikan Google Maps dapat membantu masyarakat dalam mengantisipasi rekayasa lalu lintas selama periode mudik.
“Sehingga nanti saat kapan dilaksanakan kegiatan rekayasa lalu lintas, baik itu contra flow, kemudian one way yang akan dilaksanakan secara nasional, masyarakat juga akan terbantu untuk mendapatkan informasi kapan pelaksanaan kegiatan itu dilakukan,” katanya.