Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

NASA Susul Terbitkan Memo Internal, Larang Pegawai Pakai DeepSeek

Keputusan ini muncul di tengah popularitas DeepSeek yang kini menjadi pesaing langsung ChatGPT, Meta AI, dan Google Gemini.

4 Februari 2025 | 20.35 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi menggunakan aplikasi DeepSeek. Tempo/Jati Mahatmaji

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah melarang seluruh pegawainya untuk menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) berbasis open source DeepSeek. NASA memblokir akses dari sistem internal mereka ke platform teknologi asal Cina tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam sebuah memo yang dikeluarkan pada 31 Januari 2025, NASA menjelaskan alasannya, yakni server DeepSeek beroperasi di luar Amerika Serikat. Hal itu dianggap dapat menimbulkan potensi risiko terhadap data dan informasi yang dikelola pegawai NASA ataupun pemerintahan AS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"DeepSeek dan layanan terkait tidak diizinkan untuk digunakan dengan data NASA atau pada perangkat dan jaringan yang dikelola oleh pemerintah," tulis memo tersebut dikutip dari Tech Crunch, Selasa, 4 Februari 2025. 

Selain NASA, Angkatan Laut AS juga menginstruksikan anggotanya untuk menghindari penggunaan DeepSeek. Alasannya serupa, mengingat potensi risiko keamanan dan etika yang ditimbulkan akibat asal-usul dan penggunaan model AI tersebut.

Sebelumnya, kantor-kantor Kongres AS juga telah diinformasikan bahwa penggunaan DeepSeek untuk keperluan resmi atau pekerjaan yang berhubungan dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS tidak diperbolehkan. Staf dan anggota DPR AS dilarang menggunakan DeepSeek dalam tugas-tugas resmi mereka.

Keputusan ini muncul di tengah popularitas DeepSeek yang kini tersedia secara gratis, menjadikannya pesaing langsung platform teknologi AI lain seperti ChatGPT dari OpenAI, Meta AI, dan Google Gemini. Aplikasi DeepSeek bahkan sempat menduduki peringkat teratas chatbot AI di App Store dan Play Store, menggeser posisi ChatGPT.

Dikutip dari laporan Reuters, DeepSeek mengungkapkan bahwa pelatihan model AI baru yang dikembangkannya hanya membutuhkan biaya komputasi kurang dari US$6 juta menggunakan chip Nvidia H800. Jauh lebih ekonomis dibandingkan ChatGPT dan yang lainnya.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa popularitas DeepSeek seharusnya menjadi pendorong bagi perusahaan-perusahaan Amerika. Dia menyatakan bahwa hal ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di Cina telah menciptakan metode kecerdasan buatan yang lebih murah dan lebih cepat. 

“Peluncuran DeepSeek, AI dari perusahaan Cina, seharusnya menjadi peringatan bagi industri kita untuk fokus bersaing demi menang,” ujar Trump di Florida, pekan lalu. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus